Suara.com - Perwakilan Apple baru saja menemui Pemerintah RI demi memperoleh izin berjualan iPhone 16. Nyatanya, perusahaan asal Amerika Serikat itu tak membahas soal pembangunan pabrik Apple di Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Industri Logam Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Setia Diarta.
Menurutnya, proposal yang diajukan Apple demi memperoleh sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masih menggunakan skema inovasi, bukan pembangunan pabrik.
"Skemanya tetap inovasi, belum bicara bangun pabrik," kata Setia Diarta usai melakukan pertemuan dengan Apple pada Selasa (7/1/2025), dikutip dari ANTARA.
Ia menyatakan, negosiasi dengan Apple hanya membahas soal pemenuhan TKDN supaya perusahaan asal Amerika Serikat tersebut bisa menjual seri iPhone 16 secara resmi di Indonesia.
Setia menyebut, proses negosiasi yang dilakukan antara Kemenperin dengan Apple akan terus berlanjut. Pihak Apple pun sudah mengetahui terkait rencana peningkatan TKDN untuk Handphone, Komputer Genggam, dan Tablet (HKT) dari 35 persen menjadi 40 persen.
"Negosiasi sedang berjalan, dan mereka masih mempelajari usulan dari kami," lanjut dia.
Terkait proses pengajuan sertifikasi TKDN, produsen HKT bisa melakukan perpanjangan melalui tiga skema yakni pembangunan fasilitas produksi atau manufaktur, pembuatan aplikasi, dan terakhir inovasi.
Selama ini Apple mendapatkan perpanjangan sertifikasi TKDN menggunakan skema ketiga lewat Apple Developer Academy di Indonesia.
Baca Juga: Temui Kemenperin demi Jualan iPhone 16, Apple: Diskusi Bagus
Sementara itu Vice President of Global Policy Apple, Nick Amman tiba di kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pukul 14.35 WIB. Ia pun bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada pukul 15.30 WIB.
Negosiasi tersebut ditujukan untuk perpanjangan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) agar Apple bisa melakukan penjualan produk terbarunya iPhone 16 secara resmi di Indonesia.
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong Apple untuk menggunakan skema investasi yang pertama atau pembangunan fasilitas produksi/pabrik.
"Pertimbangan kami dalam mendorong Apple untuk mengambil opsi skema pembangunan pabrik adalah agar tercipta lapangan kerja dari investasi tersebut," ujar Menperin di Jakarta, Senin (6/1/2025).
Berita Terkait
-
Temui Kemenperin demi Jualan iPhone 16, Apple: Diskusi Bagus
-
Bahas Nasib Iphone 16, Petinggi Apple Sambangi Indonesia
-
Kisruh iPhone 16, Menperin Tuntut Apple Buka Lapangan Kerja di Indonesia
-
Bos Apple Lobi Menperin Demi Muluskan Penjualan iPhone di RI
-
Pemerintah Didorong Kedepankan Kepentingan Ekonomi Nasional dalam Negosiasi dengan Apple
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Pakar Kaspersky Mengidentifikasi Agen Serangan Siber Perusahaan Rusia, Backdoor Loki Berbahaya!
-
Bocoran Update FC Mobile Terbaru September 2025: Messi Gratis dan Pemain 113
-
Kamera iPhone Air dan iPhone 17 Pro Bermasalah, Apple Siapkan Pembaruan Perangkat Lunak!
-
7 Prompt Gemini AI Bikin Foto Menangis, Cocok buat Ekspresikan Galau
-
Pasar Water Heater Ramai, Modena Siap Pimpin Inovasi dengan Seri Onyx!
-
ChatGPT Go Resmi Hadir ke Indonesia, Harga Langganan Lebih Murah
-
Poster Motorola Edge 70 Beredar: Persaingan HP Bodi Tipis Makin Panas
-
Pangkas Emisi 62 Persen, Target Australia Dinilai Lemah dan Terancam Gagalkan Aksi Iklim
-
Teknologi AI Makin Canggih, Terjemah hingga Voice Over Film Kini Bisa Dilakukan Hitungan Jam
-
Ijazahnya Dipertanyakan, Jawaban Gibran Soal Lapangan Pekerjaan Sempit Jadi Sorotan