Suara.com - Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming sudah memasuki fase 100 hari pertama kerja. Namun, mayoritas warganet di media sosial mengeluh tak puas dengan kebijakan baru yang diberlakukan selama periode tersebut.
Terbaru, publik menentang keputusan efisiensi yang dilakukan oleh pemerintah karena berdampak pada berbagai sektor. Hal ini membuat warganet menyoroti kembali janji yang diberikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming jika menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.
Sebagaimana yang diketahui, dalam debat calon Presiden (Capres) kelima di Pilpres 2024, Prabowo Subianto berjanji akan menambah fakultas kedokteran di Indonesia. Di sisi lain, Gibran Rakabuming pun menjanjikan akan membuka 19 juta lapangan pekerjaan saat debat calon Wakil Presiden (Cawapres).
"Kita akan menambah fakultas kedokteran di Indonesia, dari yang sekarang 92, kita akan membangun 300 fakultas kedokteran," ucap Prabowo Subianto pada Minggu (4/2/2024).
Gibran Rakabuming sendiri sempat membeberkan langkah yang akan diambilnya untuk membuka 19 juta lapangan kerja di Indonesia, yaitu melalui hilirisasi di berbagai bidang, seperti pertanian, perikanan, pertambangan, dan digital.
Gagasan itu disampaikannya dalam debat Cawapres Pemilu 2024 pada Jumat (22/12/2023).
Namun, sebagian besar publik kini menilai keadaan negara justru berkebalikan dengan janji yang diberikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Alhasil, warganet pun menyebut janji tersebut hanyalah omong kosong atau omon-omon, istilah familiar yang digunakan Prabowo Subianto. Salah satu warganet dengan akun X @DS_yantie turut mencuitkan hal tersebut.
"Omon omon waktu kampanye, Prabowo janji bakal bangun 300 Fakultas Kedokteran. Tapi setelah terpilih, pendidikan cuma jadi prioritas pendukung. Gibran janji buka 19 juta lapangan kerja baru, tapi yang terjadi PHK dimana-mana akibat efisiensi anggaran. Kalian masih mau berharap apa?" tulis pemilik akun.
Unggahan yang disukai sebanyak lebih dari 15.000 kali oleh sesama pengguna X itu pun menuai beragam tanggapan. Tak sedikit warganet yang berpendapat serupa.
Baca Juga: Erdogan Desak Kemerdekaan Palestina, Yerusalem Timur Jadi Ibu Kota!
"Nggak nyampe setahun keberjalanan loh ini, apa kabar 4 tahun ke depan," komentar @sauc*****
"Namanya juga omon omon, jangan percaya," tambah @jjang*******
"Pendidikan dan kesehatan jadi program pendukung. Masyarakat dipaksa kerja keras dengan dipotong biaya ini itu. Kalau kayak gini, apa bedanya sama romusha," sahut @dhe*****
"Namanya juga kampanye, bisa iya, bisa tidak," sambung @made********
"Bilang pihak lawan omon-omon, tapi ternyata mereka sendiri yang omon-omon," cuit @hadi***_
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Bintang Harry Potter dan GOT Bergabung di Serial TV Tomb Raider
-
32 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Desember: Klaim Henry, Fabregas 114, dan Gems
-
Tiruan Game Horizon Ditarik dari Steam: Babak Akhir Pertarungan Sony vs Tencent?
-
60 Kode Redeem FF Aktif 21 Desember 2025: Garena Bagi Diamond Gratis dan Bundle Spesial
-
Bocoran Harga Redmi Note 15 5G di Pasar Asia Beredar, Diprediksi Lebih Mahal
-
HP Murah HMD Vibe 2 Siap Debut: Desain Mirip iPhone, Harga Diprediksi Sejutaan
-
Xiaomi Home Screen 11 Muncul di Toko Online, Pusat Kontrol Lebih Premium
-
Honor Win Segera Rilis: Usung Baterai 10.000 mAh, Skor AnTuTu 4,4 Juta Poin
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Bersama Ibu, Siap Pakai untuk Rayakan Hari Ibu Besok
-
5 Smartwatch GPS dengan Baterai Tahan Lama, Aman Dipakai setiap Hari