Suara.com - Palo Alto Networks, salah satu perusahaan keamanan siber global, merilis Laporan Unit 42 Global Incident Response 2025.
Temuan itu menemukan bahwa para pelaku ancaman kini memfokuskan pengembangan taktik mereka pada gangguan operasional bisnis.
TIdak hanya itu, para pelaku serangan siber yang dibantu AI dan ancaman orang dalam.
Evolusi dari taktik sebelumnya yang memanfaatkan ransomware tradisional dan pencurian data.
Menurut laporan tersebut, hampir setengah dari insiden keamanan (44 persen) melibatkan web browser.
Belakangan ini, institusi keuangan, penyedia layanan kesehatan dan lembaga pemerintah di seluruh dunia tengah menghadapi landscape ancaman siber yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Karena itu, badan pengawas di berbagai daerah memperkuat framework Zero Trust, menggunakan solusi keamanan berbasis AI dan membuat aturan yang lebih ketat.
Pergeseran dari sekadar pemerasan finansial ke gangguan operasional bisnis skala besar, mendorong perusahaan harus meninjau kembali strategi pertahanan siber mereka sebelum serangan terjadi.
Terutama di sektor-sektor yang bergantung pada teknologi cloud dan vendor pihak ketiga.
Baca Juga: Jenis Serangan Siber Jangka Panjang 35 Persen Melampaui Durasi Satu Bulan di 2024
Di Indonesia, sektor-sektor penting seperti lembaga pemerintah dan perusahaan telekomunikasi telah menjadi target utama para penjahat siber.
Instansi dan organisasi pemerintah merespons peningkatan risiko ini.
Salah satu perkembangan penting adalah peraturan keamanan siber yang sedang dikerjakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi).
Hal ini untuk meningkatkan pertahanan siber Indonesia dan mengamankan infrastruktur publik, di samping mempromosikan inovasi digital.
Kolaborasi antara semua pemangku kepentingan, termasuk sektor publik dan swasta, tetap menjadi hal yang krusial seiring dengan upaya pemerintah dalam mendorong inisiatif keamanan siber.
Palo Alto Networks tetap berkomitmen untuk menyediakan solusi dalam mencegah ancaman siber, meningkatkan pengembangan kapasitas, dan melindungi infrastruktur penting.
Berita Terkait
-
Awasi Anak! Terdeteksi 1,6 Juta Serangan Siber Ngumpet di Roblox
-
Hindari Password Ini! Daftar Kata Sandi Paling Rentan Diretas
-
6 Serangan Siber Diprediksi pada 2025
-
Modus Kejahatan Siber di 2025: AI hingga Rantai Pasokan Jadi Target Empuk
-
Komdigi Investigasi Dugaan Kebocoran Data Pegawai di Pusat Data dan Sarana Informatika
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 31 Desember 2025, Ada Skin XM8 dan Hadiah Tahun Baru Gratis
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 31 Desember 2025, Klaim Hadiah Tahun Baru Gratis!
-
Tier List Pet Game Grow A Garden Desember 2025: Hadirkan Mutasi dan Panen Terbaik
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Bisa WhatsApp, Harga Mulai Rp300 Ribuan
-
8 Cara dan Prompt AI Membuat Video Renovasi Rumah Berantakan Jadi Rapi
-
Registrasi Kartu SIM Pakai Face Recognition Tuai Keraguan Publik, Isu Keamanan Data Jadi Sorotan
-
5 Tablet Murah untuk Anak SMP Awet, Mulai Rp1 Jutaan Nyaman untuk Belajar
-
Tren Stiker LINE 2025: Emosi, Humor, dan Karya Lokal Jadi Raja Percakapan Digital
-
Infinix Siapkan Note Edge, HP Midrange Layar Lengkung yang Siap Guncang Pasar Indonesia
-
HP Murah Tecno Camon 50 Lolos Sertifikasi di Indonesia, Baterai Makin Jumbo