Selain itu, penjahat siber ini meluncurkan kampanye phishing dan situs web palsu untuk mencuri informasi sensitif.
"Misalnya, unggahan media sosial yang tidak terverifikasi tentang potensi jeda tarif baru-baru ini memicu lonjakan pasar sementara senilai multi-triliun dolar sebelum didebatkan," ungkapnya.
Kemudian, dia menamahkan, menunjukkan seberapa cepat informasi yang salah dapat menyebar dan memicu potensi skema pump-and-dump.
Untuk membantu mengurangi risiko ini, Roman Dedenok memberikan saran apa yang harus dilakukan konsumen.
- memverifikasi keabsahan penjual sebelum melakukan pembelian
- menggunakan metode pembayaran yang menawarkan perlindungan penipuan,
- tetap berhati-hati terhadap transaksi yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
- Investor harus melakukan uji tuntas yang menyeluruh, mengandalkan sumber informasi yang bereputasi baik, dan terakhir
- bersikap skeptis terhadap penawaran yang tidak diminta yang menjanjikan keuntungan yang sangat besar.
Karena lanskap ekonomi terus berubah, kewaspadaan yang lebih tinggi akan menjadi penting.
Memahami ancaman ini dapat membantu konsumen dan investor tetap terlindungi dengan lebih baik.
Untuk lebih mengurangi paparan penipuan dan berhadapan dengan situs web berbahaya, pertimbangkan untuk menggunakan solusi keamanan siber terpercaya seperti Kaspersky Premium.
Selain mendeteksi upaya phishing dan memblokir unduhan yang mencurigakan, solusi ini memberikan perlindungan waktu nyata untuk belanja daring dan transaksi keuangan.
Hal ini dapat membantu pengguna mengidentifikasi situs web palsu sebelum memasukkan informasi sensitif apa pun.
Baca Juga: Cara CEO Apple Tim Cook Rayu Donald Trump, Sukses Bujuk Harga iPhone Tak Makin Mahal
"Dengan memadukan alat keamanan proaktif dengan kewaspadaan dan tetap terinformasi, konsumen dan investor dapat menavigasi periode volatilitas ekonomi secara lebih percaya diri dan tetap terlindung dari risiko siber yang muncul," tutupnya.
Berita Terkait
-
Kolaborasi SecurityGen - NEC Perkuat Operasi Keamanan Siber
-
Kominfo Gandeng Indosat dan Mastercard Cetak 1 Juta Ahli Keamanan Siber di Indonesia
-
Huawei dan Poltek SSN Gelar Kompetisi WRECK IT 5.0, Perkuat Kematangan Keamanan Siber
-
3 Pemenang Hacktrace Independence Day Competition 2024, Turnamen Keamanan Siber
-
DPR Usul Ada UU Baru Biar Kominfo Tak Urus Keamanan Siber
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bos Xiaomi Blak-blakan Ungkap Kenapa Harga HP Makin Mahal
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain OVR 110113 Sekarang
-
OpenAI Kenalkan Browser Pesaing Google, Namanya ChatGPT Atlas
-
Xiaomi 17 Air Segera Hadir, HP Tipis Pesaing iPhone Air dan Samsung Galaxy S25 Edge
-
Apple Disebut Batal Rilis iPhone 19 di 2027, Ada Apa?
-
Oppo Reno 15 Diprediksi Usung Dimensity 8450 dan Sensor Samsung 200 MP
-
Untuk Pertama Kalinya, Seri Game Halo Siap Menuju PS5
-
Skor AnTuTu iQOO Z10R: HP Murah dengan Dimensity 7360 dan RAM 12 GB
-
Video Viral Mobil MBG Angkut Genteng, Klarifikasi Kepala Sekolah Jadi Sorotan
-
4 Perangkat Xiaomi Bakal Dapat Update OS 5 Kali, Ada Tablet dan HP Midrange