Suara.com - Keahlian dalam bidang teknologi, khususnya dalam menguasai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), kini menjadi salah satu keterampilan yang sangat dibutuhkan di berbagai industri.
Seiring dengan semakin meluasnya penggunaan AI dalam berbagai sektor, teknologi ini semakin menjadi komponen penting dalam operasi sehari-hari banyak perusahaan.
Oleh karena itu, memiliki kompetensi di bidang AI dapat menjadi salah satu nilai tambah yang besar bagi calon pelamar kerja, dan hal ini banyak dicari oleh para perekrut.
Baru-baru ini, Coursera, sebuah platform pelatihan online terkemuka yang berpusat di Singapura, merilis sebuah laporan berjudul Micro Credentials Impact Report 2025.
Laporan ini memberikan wawasan penting mengenai kecenderungan terbaru dalam dunia rekrutmen, yaitu bahwa banyak perusahaan kini lebih tertarik merekrut karyawan yang memiliki sertifikat keterampilan atau micro-credentials daripada mereka yang hanya memiliki gelar pendidikan dari universitas.
Tren ini semakin berkembang pesat, terutama di Amerika Serikat, di mana semakin banyak perusahaan yang mulai mengabaikan gelar universitas dalam seleksi rekrutmen.
Perekrut lebih fokus pada keterampilan yang dimiliki pelamar, yang bisa dibuktikan melalui micro-credentials, yakni sertifikat yang menunjukkan keahlian dalam suatu bidang tertentu.
Eklavya Bhave, Direktur dan Kepala Penjualan Asia Pasifik di Coursera, menjelaskan bahwa di Amerika, fenomena ini telah berkembang menjadi tren di kalangan perekrut.
Mereka lebih memperhatikan keterampilan praktis yang dimiliki calon pelamar daripada gelar akademis yang mereka bawa.
Baca Juga: Samsung TV 2025 Siap Meluncur di Indonesia, Dilengkapi Samsung Vision AI
"Di Amerika, para perekrut kini lebih tertarik melihat keterampilan praktis yang dimiliki calon pelamar kerja, yang bisa terlihat melalui micro-credentials, dan bukan lagi pada gelar atau ijazah universitas," jelas Eklavya dalam keterangan resminya, Jumat (9/5/2025).
Pentingnya micro-credentials ini tidak hanya terbatas di Amerika, namun kemungkinan besar akan menyebar ke kawasan Asia-Pasifik.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Coursera, 96 persen pemberi kerja di kawasan Asia-Pasifik menyatakan bahwa mereka lebih bersedia memberikan gaji yang lebih tinggi kepada pelamar kerja yang memiliki micro-credentials dibandingkan dengan mereka yang hanya memiliki gelar universitas.
Angka ini mencerminkan meningkatnya penghargaan terhadap keterampilan yang diperoleh melalui pelatihan terstruktur dan sertifikasi, yang lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja dibandingkan dengan pendidikan formal semata.
Eklavya menambahkan bahwa salah satu keterampilan yang kini banyak dicari oleh perusahaan adalah penguasaan Generative AI (GenAI), yang merupakan jenis AI yang dapat menghasilkan konten baru, seperti teks, gambar, atau suara.
Pelatihan dan sertifikasi dalam bidang GenAI semakin diminati, mengingat bahwa hampir semua sektor dalam perusahaan saat ini telah mulai menerapkan teknologi AI dalam operasional mereka.
Hal ini menandakan bahwa keterampilan di bidang AI, terutama dalam Generative AI, kini tidak hanya dibutuhkan oleh divisi teknologi atau data science, tetapi juga oleh divisi-divisi lain seperti pemasaran, riset dan pengembangan (R&D), keuangan, sumber daya manusia (HR), bahkan divisi hukum.
Eklavya menjelaskan lebih lanjut bahwa penerapan AI telah merambah hampir semua bagian dalam perusahaan.
"Saat ini, AI digunakan oleh hampir semua divisi perusahaan, mulai dari pemasaran, R&D, keuangan, HR, hingga departemen hukum juga telah memanfaatkan teknologi ini," katanya.
Oleh karena itu, memiliki keterampilan dalam menggunakan teknologi AI, termasuk Generative AI, menjadi semakin penting bagi calon pelamar kerja, karena hal ini dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja yang semakin kompetitif.
Sertifikat yang menunjukkan keahlian dalam teknologi AI ini akan membuka peluang bagi mereka untuk mendapatkan posisi-posisi dengan gaji yang lebih tinggi, karena perusahaan akan lebih menghargai keterampilan yang relevan dengan kebutuhan teknologi terkini.
Dengan semakin tingginya permintaan terhadap keterampilan AI, terutama dalam Generative AI, para profesional yang memiliki sertifikat keterampilan ini memiliki peluang yang lebih besar untuk menonjol di dunia kerja dan memperoleh kompensasi yang lebih baik.
Seiring dengan berkembangnya penggunaan AI di berbagai sektor, masa depan karier bagi mereka yang terampil dalam teknologi ini sangatlah cerah.
Oleh karena itu, mendapatkan micro-credentials di bidang AI dapat menjadi langkah yang sangat cerdas bagi siapa saja yang ingin mengembangkan karier mereka dan meraih gaji yang lebih tinggi.
Berita Terkait
-
LG Electronis Punya Cara Unik Ekspansi ke 14 Daerah di Pulau Jawa
-
Peralatan Rumah Tangga Terbaru Samsung Makin Pintar dengan AI dan Ekosistem SmartThings
-
Aplikasi Meta AI Sudah Tersedia di Indonesia, Pesaing ChatGPT dan Google Gemini
-
Peneliti Indonesia Gunakan AI untuk Mitigasi Bencana dan Ketahanan Pangan
-
Indosat Jadi Operator Ketiga di Dunia Terapkan Teknologi AI Canggih
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
13 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September 2025: Skuad Mesti Gahar, Pele dan Petit Menantimu
-
25 Kode Redeem FF Terbaru 28 September 2025, Klaim Diamond dan Bundle Langka Sekarang
-
4 HP dengan Kamera Stabil di Bawah Rp3 Juta: Cocok untuk Konten Harian dan Video Anti-Goyang
-
Mending Beli iPhone 13 atau iPhone 16e? Duel iPhone Murah
-
27 Prompt Gemini AI Edit Foto Pasangan Jadi Ala Studio Profesional
-
Harga iPhone 13 di Indonesia Bulan September 2025, Turun Jelang iPhone 17 Tiba?
-
MediaTek Dimensity 9500, Otak Baru HP Flagship dengan Teknologi AI Generasi Terbaru
-
Pokemon Game Kartu Koleksi Hadirkan Seri Baru Evolusi Mega di Indonesia
-
Cara Cepat Dapat Jungle Egg di Grow a Garden, Rahasia Temukan Pet Tiger!
-
Cara Berlangganan ChatGPT Plus dengan Mudah, Berapa Harganya?