Suara.com - Beberapa waktu lalu beredar kabar lebih dari 16 miliar data yang mencakup informasi password, bocor dan tersebar luas di dunia maya.
Kaspersky salah satu pakar keamanan siber membeberkan faktanya.
Telemetri Kaspersky menunjukkan peningkatan 21 persen dalam deteksi serangan infostealers secara global dari tahun 2023 hingga 2024.
Malware infostealer telah menjadi salah satu ancaman dunia maya yang paling meluas, menargetkan jutaan perangkat di seluruh dunia dan membahayakan data pribadi dan perusahaan yang sensitif.
Program berbahaya ini dirancang untuk mengekstrak kredensial, cookie, dan informasi berharga lainnya, yang kemudian dikumpulkan menjadi file log dan diedarkan di dark web.
“16 miliar data merupakan angka yang hampir dua kali lipat populasi Bumi, dan sulit dipercaya bahwa sejumlah besar informasi tersebut dapat terekspos," kata Alexandra Fedosimova, Analis Digital Footprint di Kaspersky, melalui keterangan resminya pada Senin 30 Juni 2025.
Menurutnya, "kebocoran" ini merujuk pada kompilasi 30 pelanggaran data pengguna dari berbagai sumber.
"Kumpulan data ("log") ini terutama diperoleh oleh penjahat dunia maya melalui infostealer, yang merupakan aplikasi berbahaya yang mencuri informasi, dan insiden semacam itu terjadi setiap hari," tambah dia.
Alexandra Fedosimova melihat, peneliti Cybernews mengumpulkan data ini selama enam bulan sejak awal tahun. Kumpulan data mereka kemungkinan berisi duplikat karena penggunaan kata sandi yang berulang di antara pengguna.
Baca Juga: Aplikasi Mata-mata Israel Terpasang Diam-diam di HP Samsung, Curi Data dan Lacak Pengguna
"Oleh karena itu, meskipun tidak ada basis data yang mereka temukan yang telah dilaporkan sebelumnya, ini tidak berarti kredensial ini sebelumnya tidak pernah bocor dari layanan lain atau dikumpulkan oleh infostealer lain," ujarnya.
Dia mengungkapkan bahwa hal ini secara signifikan mengurangi potensi jumlah data pengguna yang unik dan baru dalam koleksi ini, meskipun menentukan perkiraan dan angka yang tepat sulit dilakukan tanpa analisis terperinci.
“Riset Cybernews berbicara tentang agregasi beberapa kebocoran data dalam jangka waktu Panjang, yang dimulai sejak awal tahun. Ini merupakan cerminan dari ekonomi kejahatan siber yang berkembang pesat yang telah mengindustrialisasi pencurian kredensial," terang Alexandra Fedosimova.
Menurutnya, apa yang kita lihat adalah bagian dari pasar kejahatan dunia maya yang mapan, tempat kredensial dipanen melalui infostealer, kampanye phishing, dan malware lainnya, kemudian dikumpulkan, diperkaya, dan dijual Kembali, bahkan berkali-kali.
"Apa yang disebut ‘daftar kombo’ ini terus diperbarui, dikemas ulang, dan dimonetisasi oleh berbagai pelaku di dark web, dan sekarang semakin banyak tersedia di platform yang dapat diakses publik,” ucap Dmitry Galov, Kepala Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky (GReAT) untuk Rusia dan CIS.
Menurutnya, yang perlu diperhatikan dalam kasus ini bukanlah fakta adanya pelanggaran berskala besar – atau beberapa pelanggaran – itu sendiri, tetapi Cybernews mengklaim bahwa kumpulan data tersebut untuk sementara waktu diekspos ke publik melalui saluran yang tidak aman, sehingga dapat diakses oleh siapa saja yang menemukannya.
Berita Terkait
-
Ada Korupsi PDNS, Komdigi Pastikan Proyek Pusat Data Nasional Jalan Terus
-
Microsoft Resmikan Cloud Region Pertama di Indonesia, Buka 106 Ribu Peluang Tenaga Kerja
-
Eks Dirjen Kominfo Tersangka Korupsi, Meutya Hafid Bungkam Ditanya Kelanjutan PDN
-
Google Perluas Kapasitas Pusat Data AI Indonesia, Berpeluang Hasilkan Rp 1.400 Triliun
-
COMPUTEX 2025: Foxconn dan NVIDIA Bangun Pusat AI Raksasa 100 MW
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
15 Kode Redeem Mobile Legends 30 September 2025: Klaim Skin, Emote, dan Trial Hero Gratis!
-
YouTube dan AI: Kolaborasi Dahsyat Ubah Wajah Pendidikan Indonesia
-
Bocoran Harga dan Spesifikasi Vivo V60e Beredar, Debut Sebentar Lagi
-
10 Prompt Gemini AI Foto Estetik Bareng Pasangan yang Viral dan Menarik Dicoba
-
Laris Manis, Penjualan Silent Hill F Tembus 1 Juta Kopi dalam 3 Hari
-
Samsung Rilis Monitor Gaming OLED Impian Gamer Indonesia: Refresh Rate 180Hz
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 30 September 2025: Hujan Ringan Merata di Jabodetabek
-
7 Rekomendasi Smartwatch 1 Jutaan dengan Fitur Nggak Kaleng-Kaleng
-
iPhone 17 Series: Kapan Rilis di Indonesia? Varian dan Perkiraan Harga Terungkap!
-
iPhone 17 Pro Max Gampang Lecet? Ini Pembelaan Apple