Suara.com - Siapa sangka, limbah cair dari produksi biogas di peternakan bisa berubah jadi sumber daya berharga?
Tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) membuktikan hal itu dengan memanfaatkan bio-slurry—atau anaerobic digested manure wastewater—sebagai media kultivasi mikroalga Euglena sp. IDN 22.
Temuan ini bukan hanya menawarkan peluang ekonomi baru, tapi juga solusi konkret bagi persoalan lingkungan.
Mengutip ugm.ac.id, penelitian ini dipimpin oleh Prof. Ambar Pertiwiningrum bersama tim: Prof. Nanung Agus Fitriyanto (Guru Besar Fakultas Peternakan UGM), Dhomas Indiwara Prana Jhouhanggir (mahasiswa Program Doktor Fakultas Peternakan), dan Dr. Eko Agus Suyono (Dosen dan Peneliti Fakultas Biologi UGM).
Hasilnya bahkan sudah dipublikasikan di Journal of Ecological Engineering tahun 2025.
“Integrasi pemanfaatan bio-slurry dengan kultivasi mikroalga membawa dua keuntungan besar: dari sisi ekonomi dan lingkungan,” ujar Ambar.
Ganti Pupuk Kimia, Turunkan Biaya Produksi
Bio-slurry ternyata kaya nutrisi penting seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).
Nutrisi ini dibutuhkan oleh mikroalga untuk tumbuh subur. Artinya, petani bisa mengurangi, atau bahkan tak perlu lagi menggunakan pupuk sintetis.
Baca Juga: Kisruh Ijazah Jokowi: Mantan Rektor Tarik Ucapan, Dokter Tifa Sebut 'Kebenaran Sudah Dikumandangkan'
Hasilnya, biaya operasional dalam budi daya mikroalga bisa ditekan secara signifikan.
Tak hanya untung secara ekonomi, pendekatan ini juga berdampak positif bagi lingkungan.
Limbah cair peternakan yang mengandung nitrogen dan fosfat biasanya bisa memicu eutrofikasi jika langsung dibuang ke perairan.
Namun, ketika dijadikan media tumbuh mikroalga, nutrien tersebut dimanfaatkan, sehingga volume limbah berkurang.
Selain itu, penggunaan mikroalga membantu menyerap karbon dioksida (CO) dan menekan emisi gas rumah kaca seperti metana (CH) dan nitrous oxide (NO).
Semua ini sejalan dengan konsep ekonomi sirkular dan pembangunan berkelanjutan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Whoop Band vs Smartwatch: Mana yang Terbaik untuk Pantau Kesehatan?
-
SIPD ASN Punya Fitur Apa Saja: Cek Bedanya dengan Info GTK
-
Penjualan iPhone 17 Series Laris Lampaui iPhone 16, Model Air Tak Sesuai Harapan
-
Cara Menggunakan Meta AI di WhatsApp, Ternyata Sangat Mudah!
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober: 26 Ribu Gems dan Paket 111-113 Menanti
-
Ciri-Ciri Player Dark System Game Mobile Legends, Musuh Tersembunyi yang Merusak Rank-mu!
-
Ditandu hingga Lakukan Prosesi Basuh Kaki, Video 'Pangeran' Gibran Tuai Perbincangan Netizen
-
Spesifikasi PC Jurassic World Evolution 3: Minimal RAM 16 GB dan Intel Core i5
-
3 HP Xiaomi yang Kompatibel Wireless Charging: Tak Perlu Repot Bawa Kabel
-
Indosat dan Komdigi Perkuat Registrasi eSIM dengan Teknologi Biometrik