Suara.com - Perbincangan tentang akhir zaman atau kiamat selalu menjadi topik yang memantik rasa penasaran. Namun, jauh dari skenario yang biasa kita bayangkan, para ilmuwan kosmologi memiliki beberapa teori mengerikan tentang bagaimana alam semesta akan berakhir.
Salah satu yang paling dramatis adalah teori "Big Crunch" atau "Remukan Besar".
Bayangkan ini: seluruh alam semesta, yang saat ini terus mengembang sejak peristiwa Big Bang 13,8 miliar tahun lalu, suatu saat akan berhenti.
Kemudian, seperti bola yang dilempar ke atas dan mencapai titik tertingginya, gaya gravitasi akan mengambil alih dan menarik segalanya kembali. Proses pengembangan kosmik akan berbalik menjadi penyusutan dahsyat.
Skenario Akhir yang Panas dan Padat
Dalam skenario Big Crunch, galaksi-galaksi yang kini saling menjauh dengan kecepatan tinggi akan berbalik arah dan melesat mendekat satu sama lain.
Jarak antar bintang dan planet akan menyusut, memicu tabrakan kosmik dalam skala yang tak terbayangkan. Langit malam yang kita kenal akan berubah menjadi pemandangan yang kacau dan menyilaukan.
Seiring penyusutan alam semesta, suhu akan meningkat secara drastis. Panas ekstrem ini akan cukup untuk membuat bintang-bintang meledak bahkan sebelum mereka bertabrakan.
Pada akhirnya, semua materi, mulai dari galaksi raksasa hingga atom terkecil, akan hancur lebur dan terkompresi kembali menjadi satu titik tunggal super panas dan super padat, sebuah kondisi yang disebut singularitas—kebalikan dari Big Bang.
Baca Juga: Terima Sinyal Misterius Sejak 1980, Planet Ini Alami Kiamat Mengerikan Hingga Hancur
"Pada saat-saat akhir, alam semesta akan menjadi satu bola api besar dengan suhu tak terhingga, dan pada penghujung mutlak, baik waktu, maupun ruang tidak akan ada lagi," begitu penjelasan skenario ini dikutip dari UNILAD.
Ancaman Energi Gelap dan Teori Pesaing
Meskipun terdengar seperti plot film fiksi ilmiah, teori Big Crunch adalah salah satu kemungkinan nasib alam semesta yang didasarkan pada perhitungan fisika.
Teori ini berawal dari persamaan yang dibuat fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, pada 1922, yang menunjukkan bahwa takdir alam semesta bergantung pada kepadatannya. Jika kepadatan materi cukup besar, gravitasi akan menang dan memicu keruntuhan.
Namun, penemuan "energi gelap" (dark energy) pada akhir 1990-an membuat skenario ini menjadi kurang populer. Energi misterius ini merupakan 70% dari isi alam semesta dan bertindak sebagai kekuatan antigravitasi, yang justru mempercepat laju pengembangan alam semesta.
Pengamatan menunjukkan bahwa galaksi-galaksi bergerak saling menjauh dengan lebih cepat, bukan melambat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
5 Tripod Kokoh untuk Bikin Konten, Murah tapi Berkualitas Bebas Getaran
-
5 Rekomendasi Tablet Murah Terbaik 2025 RAM 8GB Cocok untuk Kerja, Kuliah dan Buat Konten
-
56 Kode Redeem FF 13 Desember 2025: Klaim Skin Winterland dan Update Lelang Sultan Global
-
Xiaomi Diduga Kuat Membatalkan Peluncuran Poco X8 dan Poco F8 Reguler, Kok Bisa?
-
20 Kode Redeem FC Mobile 13 Desember 2025: Bocoran Komentator Indonesia Valentino Jebret di Game
-
Monitor Gaming WOLED 27 Inci Terbaru: Desain Nyaris Tanpa Bezel dan 280Hz
-
Oppo Sulap Flagship Store Ini Jadi "Third Living Space" Futuristik Lengkap dengan Robot AI!
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
5 Subwoofer Neumann KH Terbaru Hadir dengan Teknologi DSP dan Dukungan AoIP Modern
-
Spin-off InfraNexia Resmi Disetujui, Telkom Percepat Transformasi Infrastruktur Digital Nasional