-
Laporan Speedtest Global Index 2025 menempatkan Indonesia di posisi dua terbawah se-Asia Tenggara untuk kecepatan internet, hanya lebih baik dari Laos (mobile) dan Myanmar (fixed broadband).
-
Indonesia mencatat kecepatan mobile 45.01 Mbps (unduh) dan 16.02 Mbps (unggah), serta fixed broadband 39.88 Mbps (unduh) dan 26.61 Mbps (unggah).
-
Brunei tercatat memiliki kecepatan mobile tercepat di ASEAN, sementara Singapura memimpin kategori fixed broadband dengan unduh mencapai 394.30 Mbps.
Suara.com - Laporan terbaru dari Speedtest Global Index mengungkapkan kalau kecepatan internet Indonesia hanya menempati posisi dua terbawah di Asia Tenggara.
Dalam laporannya, Speedtest membagi kecepatan internet tiap negara menjadi dua kategori yakni mobile (seluler) dan fixed broadband (Wifi atau internet tetap). Masing-masing kategori dibagi lagi dengan unduh (download), unggah (upload), dan waktu latensi.
Untuk kategori mobile, Indonesia tercatat memiliki kecepatan internet unduh (upload) 16.02 Mbps, unggah (download) 16.02 Mbps, dan latensi 22 ms. Angka ini membuat Indonesia berada di posisi ke-83 dari total 103 negara di seluruh dunia.
Sedangkan di kategori fixed broadband, Indonesia memiliki kecepatan unduh 39.88 Mbps, kecepatanya unggah 26.61 Mbps, dan latensi yaitu 7 ms. Di kategori ini Indonesia menempati posisi ke-116 dari total 154 negara yang di daftar.
Tapi jika dibandingkan dengan negara-negara yang ada di kawasan Asia Tenggara, Indonesia hanya menempati posisi dua terbawah. Indonesia hanya unggul dari Laos di kategori mobile dan Myanmar di fixed broadband.
Brunei Darussalam menjadi negara dengan kecepatan internet tertinggi untuk kategori mobile. Negara itu memiliki kecepatan unduh 184.86 Mbps, kecepatan unggah 55.75 Mbps, dan latensi 13 ms.
Lalu di kategori Fixed Broadband, Singapore berada di peringkat pertama dengan kecepatan unduh 394.30 Mbps, kecepatan unggah 289.69 Mbps, dan latensi 4 ms.
Berikut daftar negara dengan kecepatan internet tertinggi di ASEAN untuk kategori Mobile, menurut laporan Speedtest periode Agustus 2025.
Negara dengan kecepatan internet tertinggi di Asia Tenggara ketegori mobile:
Baca Juga: AI Search di Indonesia: Cara Cari Info Jadi Lebih Cepat dan Relevan
- Brunei = unduh 184.86 Mbps, unggah 55.75 Mbps, latensi 13ms
- Singapura = unduh 164.75 Mbps, unggah 20.30 Mbps, latensi 15ms
- Vietnam = unduh 152.17 Mbps, unggah 33.32 Mbps, latensi 18ms
- Malaysia = unduh 143.56 Mbps, unggah 22.76 Mbps, latensi 22ms
- Thailand = unduh 124.33 Mbps, unggah 21.93 Mbps, latensi 21ms
- Filipina = unduh 59.64 Mbps, unggah 8.58 Mbps, latensi 21ms
- Kamboja = unduh 53.58 Mbps, unggah 14.42 Mbps, latensi 20ms
- Indonesia = unduh 45.01 Mbps, unggah 16.02 Mbps, latensi 22ms
- Laos = unduh 42.94 Mbps, unggah 16.09 Mbps, latensi 24ms
Negara dengan kecepatan internet tertinggi di Asia Tenggara ketegori fixed broadband:
- Singapura = unduh 394.3 Mbps, unggah 289.69 Mbps, latensi 4ms
- Thailand = unduh 262.42 Mbps, unggah 222.88 Mbps, latensi 6ms
- Vietnam = unduh 261.80 Mbps, unggah 237.66 Mbps, latensi 4ms
- Malaysia = unduh 154.03 Mbps, unggah 61.26 Mbps, latensi 7ms
- Filipina = unduh 105.17 Mbps, unggah 99.77 Mbps, latensi 6ms
- Brunei = unduh 83.14 Mbps, unggah 57.53 Mbps, latensi 4ms
- Kamboja = unduh 49.32 Mbps, unggah 49.43 Mbps, latensi 5ms
- Laos = unduh 47.46 Mbps, unggah 40.68 Mbps, latensi 6ms
- Indonesia = unduh 39.88 Mbps, unggah 26.61 Mbps, latensi 7ms
- Myanmar = unduh 26.90 Mbps, unggah 13.54 Mbps, latensi 62ms
Reporter: Zefanya Amabel Christi
Berita Terkait
-
AI Search di Indonesia: Cara Cari Info Jadi Lebih Cepat dan Relevan
-
Komdigi Punya Sistem Khusus Awasi Konten Internet, Klaim Bukan Alat Bungkam Kritik Warga
-
Kabel Bawah Laut Bifrost Resmi Mendarat di Manado, Perkuat Konektivitas Digital Indonesia
-
Komdigi Umumkan Pemenang Lelang Frekuensi 1.4 GHz Bulan Depan
-
Starlink Down di Indonesia: Kapasitas Penuh Hentikan Pengguna Baru
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB, Performa Kencang Harga Terjangkau
-
10 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 19 September 2025, Dapatkan Beckham dan Iniesta OVR 104
-
Honor Siapkan HP Baru Bulan Ini: Bawa Baterai 8.300 mAh dan Fitur Tangguh
-
Sebagian Fitur Redmi K90 Terungkap, Diprediksi Jadi Cikal Bakal POCO F8
-
Makin Mudah, Final Fantasy 7 Remake Hadirkan 'Easy Mode' di Switch 2 serta Konsol
-
HP Murah Vivo Y21d Lolos Sertifikasi di Indonesia, Fitur Tahan Banting
-
NVIDIA Suntik Puluhan Triliun Rupiah, Harga Saham Intel Langsung Meroket
-
Redmi Pad 2 Pro: Bocoran Spesifikasi Gahar, Baterai 12.000 mAh, Siap Meluncur Minggu Depan?
-
Tencent Tuduh Sony Memonopoli Game usai Digugat, Sebut Horizon Tidak Orisinal
-
Telkomsel Pertajam Kepiawaian Generasi Muda Manfaatkan Teknologi AI lewat IndonesiaNEXT Summit 2025