Tekno / Game
Sabtu, 27 September 2025 | 12:23 WIB
Game Fire Emblem Shadows. (Play Store)
Baca 10 detik
  • Nintendo merilis Fire Emblem Shadows sebagai game seluler gratis di iOS dan Android.

  • Gameplay menggabungkan strategi real-time, auto-battler, dan deduksi sosial ala Among Us.

  • Konsepnya inovatif, namun eksekusi gameplay terasa membingungkan dan kurang matang bagi sebagian pemain.

Suara.com - Tanpa membuat acara megah, Nintendo resmi meluncurkan game seluler berjudul Fire Emblem Shadows. Ini merupakan game iOS dan Android pertama Nintendo dalam beberapa tahun terakhir.

Fire Emblem Shadows dikembangkan oleh Intelligent Systems dan diterbitkan Nintendo.

Sebagai catatan, Fire Emblem Shadows masih tersedia untuk region tertentu dalam tahap awal di iOS dan Android.

Terdapat minimum spesifikasi yang harus diperhatikan sebelum mengunduh game tersebut.

Fire Emblem Shadows nampak menggabungkan unsur Among Us dan skema Auto-Battler.

Game Fire Emblem Shadows. (Nintendo via Gamerant)

Berbeda dari seri utamanya, Fire Emblem Shadows bukanlah game taktik berbasis giliran, melainkan sebuah spin-off eksperimental yang menggabungkan elemen strategi real-time dengan mekanik deduksi sosial yang tengah populer.

Konsepnya sendiri terdengar sangat menarik. Nintendo menggambarkannya sebagai pertarungan di mana "salah satu dari tiga sekutu yang berpartisipasi dalam setiap pertempuran diam-diam adalah murid bayangan yang berbahaya."

Pemain harus memilih peran sebagai murid cahaya yang bertujuan menyelesaikan misi, atau murid bayangan yang bertugas menyabotase tim dari dalam.

Setelah putaran pertempuran awal, semua pemain akan melakukan pemungutan suara untuk menuduh siapa pengkhianat di antara mereka.

Baca Juga: 17 Kode Redeem FC Mobile Terupdate 24 September: Dijamin Icon 108+ dan Player 111

"Apakah para pengikut cahaya dapat dengan tepat menemukan pengkhianat—atau para pengikut bayangan dapat berhasil menipu yang lain—memegang kunci bagaimana pertempuran selanjutnya berlangsung," bunyi keterangan pada deskripsi game.

Mengutip Polygon, ide mencampurkan formula Fire Emblem dengan nuansa Among Us terdengar brilian.

Namun, eksekusinya di lapangan terasa kurang matang dan membingungkan bagi sebagian pemain.

Alih-alih mengontrol unit secara strategis, game ini berjalan sebagai auto-battler, di mana karakter bergerak dan menyerang secara otomatis.

Interaksi pemain terbatas pada penggunaan mantra dan kemampuan dengan sistem cooldown, menyederhanakan aspek taktis yang menjadi ciri khas waralaba ini.

Menurut beberapa player, sistem deduksi sosial dianggap terasa canggung. Putaran pertama pertempuran lebih berfungsi sebagai ajang observasi untuk menebak perilaku rekan satu tim, tanpa dampak yang signifikan.

Baru setelah sesi voting, pertarungan sesungguhnya dimulai, di mana tim mayoritas akan melawan pemain yang dituduh sebagai murid bayangan.

Pendekatan tersebut membuat alur permainan terasa terputus-putus dan kurang menegangkan dibandingkan game deduksi sosial lain. Meski begitu, sebagai game gratis, Fire Emblem Shadows menawarkan sebuah eksperimen yang berani dari Nintendo.

Load More