Dengan kata lain, Greenland kini berada dalam proses yang rumit: meluas di satu sisi, namun menyusut di sisi lain.
“Kami menemukan keseimbangan aneh antara gerakan ke luar dan ke dalam yang terjadi bersamaan,” tambah Berg.
Perubahan ini tidak lepas dari krisis iklim yang makin parah. Menurut laporan Euro News (16/10/2025), lapisan es Greenland telah kehilangan lebih banyak massa dibanding yang bisa dipulihkan selama 28 tahun berturut-turut.
Meskipun tahun 2024 tercatat sebagai tahun dengan kehilangan es paling sedikit sejak 2013, tren jangka panjangnya tetap mengkhawatirkan.
Lapisan es Greenland adalah salah satu sumber air tawar terbesar di dunia. Jika seluruh lapisan es ini mencair, permukaan air laut global bisa naik hingga 7,4 meter.
Menurut lembaga pemantau iklim Copernicus, setiap kenaikan permukaan laut sebesar satu sentimeter saja dapat menempatkan sekitar enam juta orang di seluruh dunia pada risiko banjir pesisir.
Artinya, apa yang terjadi di Greenland tidak hanya berdampak lokal—melainkan global. Hilangnya massa es di sana akan mempercepat naiknya permukaan laut, mengubah pola arus laut, hingga mempengaruhi sistem cuaca dunia.
Penelitian ini menjadi salah satu bukti ilmiah paling kuat mengenai perubahan iklim di kawasan Arktik. Data dari satelit dan stasiun GNSS yang dipasang di bebatuan sekitar pulau menunjukkan bahwa Greenland bukan hanya “mencair,” tetapi benar-benar bergerak.
“Ini pertama kalinya kita bisa mengukur pergerakan Greenland dengan ketelitian seperti ini. Bahkan titik-titik referensi tetap yang digunakan untuk survei dan navigasi di sana kini ikut bergeser karena daratan di bawahnya terus berubah.” ujar Berg.
Baca Juga: Luas Es Laut Antartika Catat Titik Terendah Ketiga dalam 47 Tahun
Selain penting bagi ilmu geosains, temuan ini juga berdampak praktis bagi navigasi, pemetaan, dan sistem komunikasi berbasis satelit.
“Mengetahui bagaimana daratan bergerak sangat penting, terutama untuk pemantauan iklim jangka panjang dan keselamatan navigasi,” tambahnya.
Para ilmuwan sepakat bahwa fenomena penyusutan dan pergeseran Greenland adalah hasil kombinasi antara proses geologis alami dan percepatan pemanasan global akibat aktivitas manusia.
Mereka memperkirakan, jika tren mencairnya es terus meningkat, perubahan pada struktur batuan dasar Greenland akan semakin cepat dan tidak menentu.
“Greenland saat ini seperti sedang bereaksi terhadap dua kekuatan besar: sisa efek Zaman Es ribuan tahun lalu dan perubahan iklim yang kita ciptakan sekarang,” ungkap Berg dalam wawancara dengan Newsweek (15/10/2025).
Peneliti berencana untuk terus memantau evolusi antara lapisan es dan bumi padat di bawahnya dalam beberapa dekade mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
57 Kode Redeem FF Terbaru 20 Oktober: Ada Bundle Keren, SG2, dan Diamond
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Oktober: Ada 22 Ribu Gems dan Pemain 110-113
-
4 Perangkat Xiaomi Siap Masuk ke Indonesia: Ada Redmi Note 15 Pro dan Tablet Anyar
-
Samsung Galaxy Tab A11 Resmi ke RI, Tablet Murah Harga Rp 2 Jutaan
-
MyRepublic Menang Lelang Frekuensi 1.4 GHz, Ini Daftar Wilayah Kebagian Internet Murah
-
14 Tahun Berjalan Kaki, YouTuber Ini Akhirnya Capai Ujung Dunia Minecraft!
-
Strategi Jitu Memulai Bisnis Online Tanpa Modal Besar di Era Digital
-
Konfigurasi Memori dan Bocoran Harga iQOO 15 Beredar, Jadi Flagship Killer
-
Lenovo Legion Go 2 Gebrak Indonesia: Ditenagai AMD Ryzen Z2 Extreme, Tawarkan Pengalaman Gaming AAA
-
Cara LG Ubah Wajah Industri Elektronik Indonesia, Mulai dari AI hingga Pabrik Lokal