Suara.com - Fitur terbaru Microsoft, Gaming Copilot, menuai kritik tajam dari komunitas gamer. Fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) yang seharusnya membantu pemain dengan memberikan tips dan panduan kontekstual saat bermain game ini justru dianggap mengintai aktivitas pengguna dan menyebabkan penurunan performa perangkat.
Mengutip dari Channel News (27/10/2025), fitur tersebut pertama kali diperkenalkan pada Xbox Game Bar di Windows 11 sebagai bagian dari langkah Microsoft memperluas integrasi AI dalam dunia gaming.
Namun, sejak peluncurannya pada Oktober 2025, forum-forum seperti ResetEra dan NeoGAF ramai membahas dugaan bahwa Gaming Copilot diam-diam mengambil tangkapan layar dan data permainan pengguna tanpa izin yang jelas.
Menurut kutipan Channel News (27/10/2025), kecurigaan muncul setelah seorang pengguna forum bernama RedbullCola membagikan tangkapan layar aktivitas jaringan yang mencurigakan saat Gaming Copilot diaktifkan.
Berdasarkan temuannya, fitur ini tampaknya memindai teks dalam game seperti misi atau notifikasi pencapaian menggunakan teknologi Optical Character Recognition (OCR), kemudian mengirimkan data tersebut ke server Microsoft untuk dianalisis.
Lebih lanjut, ditemukan juga opsi bertuliskan “Model training on text” yang secara default diaktifkan. Hal ini memunculkan dugaan bahwa data pemain digunakan untuk melatih model AI tanpa persetujuan eksplisit pengguna.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran serius, terutama di kalangan pemain profesional dan penguji game yang bekerja di bawah kontrak Non-Disclosure Agreement (NDA), karena mereka tidak ingin data dari game yang belum dirilis terekspos.
Menanggapi kontroversi ini, Microsoft menyatakan bahwa pengguna bisa menonaktifkan fitur tersebut melalui menu Settings > Privacy di Xbox Game Bar. Namun, perusahaan belum menjelaskan secara rinci sejauh mana proses analisis dilakukan secara lokal di perangkat atau melalui server cloud mereka.
Dalam pernyataan resminya mengutip dari TechRadar (24/10/2025), juru bicara Microsoft menegaskan bahwa Gaming Copilot tidak menyimpan atau menggunakan tangkapan layar untuk melatih AI.
Baca Juga: Pembuat Final Fantasy 7 Rebirth Ungkap Karya Manusia Lebih Baik dari AI
“Ketika Anda menggunakan Gaming Copilot di Game Bar, sistem dapat mengambil tangkapan layar untuk memahami situasi dalam game dan memberikan respons yang relevan. Namun, gambar tersebut tidak digunakan untuk pelatihan model AI, dan fitur ini sepenuhnya opsional,” jelas perwakilan Microsoft.
Meski begitu, Microsoft mengakui bahwa percakapan teks dan suara antara pengguna dan Gaming Copilot bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas AI, meski tetap dapat dikontrol lewat pengaturan privasi.
Selain isu privasi, sejumlah pengguna juga mengeluhkan penurunan performa saat Gaming Copilot aktif.
Mengutip TechRadar (24/10/2025), dalam uji coba pada game Dead as Dusk dan Dead as Disco, beberapa pemain mencatat penurunan frame rate antara 4 hingga 9 FPS, terutama ketika fitur “model training” dinyalakan.
Masalah ini diperparah dengan fakta bahwa Gaming Copilot berjalan berdampingan dengan browser Microsoft Edge, yang memproses dan menampilkan data bantuan dalam waktu nyata.
Bagi PC kelas atas, dampaknya mungkin tidak terlalu terasa. Namun pada perangkat handheld gaming seperti ASUS ROG Ally, fitur ini menambah beban sistem Windows 11 yang sudah dikenal berat, sehingga memperburuk pengalaman bermain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Komdigi Target 38 Kabupaten/Kota Punya Kecepatan Internet 1 Gbps di 2029, Ini Caranya
-
3 Cara Menghubungkan iPhone ke PC, Mudah dan Cepat untuk Transfer Data
-
BRIN Gelar INARI EXPO 2025: Dorong Kolaborasi dan Riset untuk Ekosistem Inovasi Berkelanjutan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 Oktober: Klaim 60.000 Token dan 9.500 Gems di Hari Sumpah Pemuda
-
Spesifikasi Moto G06 Power: HP Murah Sejutaan dengan Baterai Jumbo 7.000 mAh
-
HP Murah Honor X6b Plus Debut: Harga Sejutaan, Usung Helio G85 dan Memori 256 GB
-
Apa Tugas Wapres Menurut UU? Gibran Jadi Sorotan AI Usai Hadiri Acara Mancing Gratis
-
5 Fakta Petisi Pembatalan Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025
-
Berapa Harga Gas DME Pengganti LPG? Ini Kelebihan dan Kekurangannya
-
ChatGPT Atlas: Browser Pintar Baru Penantang Google Chrome