- Pemerintah AS resmi melarang penjualan chip AI Nvidia Blackwell ke China demi menjaga dominasi teknologi dan keamanan nasional.
- China membalas dengan mewajibkan proyek pusat data baru hanya menggunakan chip AI buatan lokal untuk mendorong swasembada semikonduktor.
- Ketegangan dagang ini memperdalam kesenjangan inovasi global, dengan AS mempertahankan keunggulan AI dan China berusaha mengejar lewat produksi chip domestik.
Suara.com - Perang dagang antara Amerika Serikat vs China mulai memanas. Terbaru, Pemerintah AS resmi melarang Nvidia untuk menjual chip kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) milik Nvidia, Blackwell ke pasar China.
Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt sudah mengkonfirmasi langsung pemblokiran penjualan prosesor AI Nvidia ke Tiongkok.
"Chip Blackwell bukanlah sesuatu yang ingin kami jual ke China saat ini," katanya, dikutip dari Gizmochina, Jumat (7/11/2025).
Pernyataan ini sekaligus menjawab isu yang bergulir beberapa bulan terakhir, di mana Pemerintahan Donald Trump memang bakal memblokir penjualan chip kecil yang lebih canggih.
Keputusan ini juga sejalan dengan strategi Trump untuk mempertahankan keunggulan teknologi AS terkait AI serta mencegah China untuk mengakuisisi perangkat keras canggih buatan Amerika.
Sementara itu Menteri Keuangan AS, Scott Bessent menyebut chip Blackwell Nvidia sebagai permata mahkota inovasi AI Amerika. Ia menyatakan bahwa penjualan ke Tiongkok mungkin baru akan dipertimbangkan kembali setelah chip tersebut kedaluwarsa dalam 12 hingga 24 bulan.
Bessent mengatakan, laju inovasi Nvidia yang pesat menandakan Blackwell akan segera tertinggal beberapa generasi dari model-model terbaru perusahaan.
Di sisi lain pangsa pasar Nvidia di China turut merosot tajam. Setelah menguasai 95 persen pasar pusat data (data center) AI Tiongkok pada 2022, perusahaan tersebut kini kehilangan pangsa pasar.
CEO Nvidia Jensen Huang telah menyatakan harapan bahwa mereka bakal kembali ke pasar China. Namun dirinya turut mengakui bahwa saat ini belum ada rencana untuk melakukannya.
Baca Juga: China dan Venezuela Siap Jegal PSSI! Calon Pelatih Timnas Indonesia Ini Jadi Rebutan
Nvidia juga dilaporkan sedang mendesain ulang chip B30A buatannya dengan harapan dapat memenuhi persyaratan ekspor AS di masa mendatang.
Balasan China di perang dagang AS
Sebagai balasan, China telah memerintahkan agar semua proyek pusat data baru yang menerima dana negara hanya boleh menggunakan chip AI produksi dalam negeri.
Proyek yang penyelesaiannya kurang dari 30 persen diwajibkan untuk menghapus atau membatalkan pesanan chip asing. Sementara proyek yang lebih maju akan ditinjau secara individual.
Kebijakan ini menjadi salah satu upaya paling agresif Tiongkok dalam mencapai swasembada chip AI. Arahan ini diharapkan akan menguntungkan produsen domestik seperti Huawei, Cambricon, dan MetaX.
Namun analis industri memperingatkan bahwa chip AI China masih tertinggal dari produk Nvidia dalam hal kinerja dan dukungan ekosistem perangkat lunak. Sehingga berpotensi memperlambat perkembangan AI Tiongkok.
Dampak perang dagang AS vs China di sektor AI
Pembatasan chip AS-Tiongkok yang semakin ketat turut berdampak pada lanskap AI global. Amerika Serikat bertujuan untuk mengamankan keamanan nasional dan mempertahankan dominasi teknologinya.
Berita Terkait
-
China dan Venezuela Siap Jegal PSSI! Calon Pelatih Timnas Indonesia Ini Jadi Rebutan
-
Telkom Dorong Inovasi AI Berkelanjutan Melalui AI Center of Excellence
-
Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York, Ini Fakta Menarik Zohran Mamdani
-
Sinopsis Road to Success, Drama China Terbaru Esther Yu dan Chen Jing Ke di iQiyi
-
Sinopsis Those Days, Drama China yang Dibintangi Tong Yao dan Jiang Xin
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Teaser Oppo Reno 15 Beredar, Siap Meluncur Bulan Ini
-
5 Rekomendasi HP 3 Jutaan untuk Content Creator, Lengkap dengan Spesifikasi
-
SMAN 72 Trending: Viral Ledakan dan 'Senjata', Korban Bully Jadi Perbincangan
-
Trailer Beredar, Sonic Racing CrossWorlds Siap Hadir ke Nintendo Switch 2
-
Sharp Aquos Sense 10 Lolos Sertifikasi di Indonesia, HP Compact dengan Snapdragon 7s Gen 3
-
Phishing Makin Canggih, Biometrik dan Tanda Tangan Jadi Target!
-
Viral di Dunia Maya! Kolaborasi Dua Dunia Digital Ini Jadi Pembicaraan Hangat
-
Render iPhone Air 2 Beredar, Sekarang Punya Dua Kamera Belakang
-
iPhone 18 dan Xiaomi 17 Ultra Bakal Lebih Mahal Tahun Depan, Ini Penyebabnya!
-
Rockstar Ingin Sempurnakan Hasil, Peluncuran GTA 6 Ditunda Lagi