Tekno / Sains
Rabu, 26 November 2025 | 18:05 WIB
Ilustrasi madu. (Pexels)

Mauricio Ariel Rostagno, koordinator studi sekaligus pengembang Path2Green, mengatakan proses tersebut berpotensi diterapkan pada koperasi atau usaha kecil yang berfokus pada kakao dan madu lokal.

Menurutnya, teknologi sederhana seperti perangkat ultrasonik dapat membantu pelaku usaha menghasilkan produk bernilai tinggi, termasuk untuk kebutuhan kuliner premium.

UNICAMP melalui agensi inovasinya, INOVA, kini tengah mencari mitra untuk mengomersialkan proses yang telah dipatenkan ini.

Selain ekstraksi, tim juga menilai apakah gelombang ultrasonik dapat mengurangi jumlah mikroba alami dalam madu lebah tanpa sengat.

Madu jenis ini biasanya perlu disimpan dalam lemari pendingin atau dipasteurisasi karena kadar airnya yang tinggi membuatnya kurang stabil.

Rostagno menjelaskan bahwa paparan ultrasound kemungkinan dapat mengurangi mikroba tersebut sehingga memperpanjang umur simpan tanpa memerlukan banyak perlakuan tambahan. Penelitian lanjutan tentang topik ini sedang disiapkan.

Produk madu rasa cokelat ini berpotensi digunakan langsung sebagai olesan atau campuran makanan, serta menjadi bahan dasar minuman seperti kopi dan cokelat panas.

Kandungan senyawa bioaktif di dalamnya juga membuka peluang untuk dikembangkan sebagai bahan kosmetik. Fenolik dan theobromine diketahui memiliki manfaat antioksidan, sementara madu sendiri bersifat humektan yang bagus untuk kelembutan kulit.

Tak hanya itu, penggunaan madu lebah tanpa sengat juga memberi manfaat ekologis. Setiap jenis lebah menghasilkan madu dengan ciri khas tersendiri, dipengaruhi oleh flora lokal.

Baca Juga: Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%

Jika proses produksi madu cokelat ini dikembangkan lebih luas, setiap daerah dapat memiliki varian unik yang mencerminkan biodiversitas setempat.

Pendekatan ini sejalan dengan visi bioekonomi Brasil yang mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Dengan proses lisensi yang tengah berjalan serta uji stabilitas dan sensori yang segera dilakukan, para ilmuwan melihat inovasi ini bukan sebagai satu produk tunggal, tetapi sebagai platform teknologi yang dapat diterapkan pada berbagai bahan lainnya.

Dengan metode ultrasonik yang sama, senyawa bioaktif dari tanaman lain berpotensi diekstrak ke dalam madu untuk menciptakan produk-produk baru bagi dunia kuliner dan kosmetik.

Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal ACS Sustainable Chemistry & Engineering dan dinilai sebagai langkah penting dalam menciptakan produk pangan berkelanjutan yang menggabungkan teknologi modern dengan bahan baku lokal.

Kontributor : Gradciano Madomi Jawa

Load More