Tekno / Internet
Jum'at, 05 Desember 2025 | 10:52 WIB
Peluncuran Peta Jalan Nasional IPv6 Enhanced dan Net5.5G di Jakarta. [Asioti]
Baca 10 detik
  • Pemerintah dan industri meluncurkan Peta Jalan Nasional IPv6 Enhanced dan Net5.5G pada konferensi 2025.
  • Peluncuran ini ditandai dengan whitepaper kolaboratif sebagai panduan strategis konektivitas digital Indonesia.
  • Adopsi teknologi ini bertujuan mengakselerasi ekonomi digital, mewujudkan kota cerdas, dan meningkatkan keamanan siber.

Teguh menekankan pentingnya eksekusi nyata dari seluruh pemangku kepentingan.

Peluncuran Peta Jalan Nasional IPv6 Enhanced dan Net5.5G di Jakarta. [Asioti]

“Yang kita butuhkan sekarang adalah eksekusi terkoordinasi agar Indonesia benar-benar menjadi bangsa digital yang kuat, inklusif, dan kompetitif secara global,” tegasnya.

Dari sisi perencanaan pembangunan nasional, Vivi Yulaswati, Deputi Bidang Ekonomi dan Transformasi Digital BAPPENAS, menegaskan bahwa transformasi digital menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi menuju Visi Indonesia 2045.

“Net5.5G dan IPv6 Enhanced adalah infrastruktur strategis yang akan mengakselerasi produktivitas nasional dan menciptakan lapangan kerja bernilai tinggi,” ujarnya.

Saat ini, Indonesia menjadi pasar digital terbesar di Asia Tenggara dengan potensi GMV mencapai 360 miliar dolar AS atau sekitar Rp6 kuadriliun. 

Namun, tantangan masih besar, mulai dari literasi digital yang baru 62 persen, hingga tingginya risiko kebocoran data.

Dari sisi regulasi, Raden Wijaya Kusumawardhana, Staf Ahli Komdigi, menilai migrasi ke IPv6 Enhanced dan Net5.5G sangat penting bagi kedaulatan data nasional.

“Migrasi ini memberikan landasan untuk membangun arsitektur jaringan yang lebih aman secara native, yang krusial bagi keamanan siber Indonesia,” katanya.

Ia menyebut adopsi IPv6 Indonesia meningkat dari 6 persen pada 2022 menjadi 16 persen di 2024, dengan target 31 persen pada 2030. 

Baca Juga: Komdigi Buka Konsultasi Publik untuk Buku Putih Roadmap dan Pedoman Etika KA Nasional

Meski demikian, Indonesia masih menghadapi tantangan rendahnya penetrasi 5G yang baru 4,4 persen dari populasi.

Namun, Net5.5G dinilai punya potensi besar karena menawarkan latensi ultra-rendah, jaringan yang lebih cerdas, serta dukungan penuh untuk smart city hingga kendaraan otonom.

Operator dan Industri Siap Tancap Gas

Sejalan dengan peta jalan nasional, Telkomsel, XLSMART, dan Huawei juga meluncurkan whitepaper bersama berjudul “NET5.5G AI WAN: Jaringan Transportasi IP”, yang membahas evolusi jaringan Net5.5G dengan integrasi AI.

Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna, menjelaskan bahwa IPv6 membawa lompatan besar dalam keamanan jaringan.

“IPsec menjadi komponen wajib dalam IPv6 sehingga memungkinkan enkripsi end-to-end. Selain itu, hanya pengirim yang boleh melakukan fragmentasi, sehingga risiko serangan bisa ditekan,” jelasnya.

Load More