Suara.com - Muhammad Adhiyat, mantan artis cilik yang kini beranjak jadi remaja. Seiring dengan prosesnya, aktor yang tenar lewat Pengabdi Setan tersebut, kini menjelma menjadi calon Panglima Tempur.
Ya, Muhammad Adhiyat dipercaya menjadi tokoh Dilan kecil dalam film Dilan 1983: Wo Ai Ni.
Dari peran tersebut, Muhammad Adhiyat yang awalnya kerap dipanggil 'anak setan' karena film Pengabdi Setan, kini berganti dengan Dilan.
"Awalnya dikenal karena horor, walaupun udah main film lagi, tetep dipanggil anak ibu, masih dibilang anak setan," kata Muhammad Adhiyat dijumpai di Paris Van Java, Bandung belum lama ini.
Lalu, seperti apa perjalan karier seorang Muhammad Adhiyat? Berikut selengkapnya.
Seperti apa awal karier Muhammad Adhiyat?
Awalnya iklan obat bayi di umur 8 bulan. Habis itu, diajak temannya ibu untuk casting dan akhirnya main film horor.
Apa kamu sendiri yang pengin ikut casting? Alasannya apa?
Iya aku sendiri yang pengin. Karena seru bisa jalan jalan juga waktu syuting. Aku pengin punya prestasi juga dan ada teman-teman baru.
Baca Juga: Film Dilan 1983: Wo Ai Ni, Tontonan Ringan yang Punya Pesan Mendalam
Untuk bermain film, kamu yang menentukan?
Iya, ibu aku tanya mau apa nggak. Lihat sutradara, pemain dan cerita. Kalau bagus dan aku suka, pasti terima.
Lebih nyaman film horor atau drama?
Film anak drama, film Dilan. Tapi horor juga seru. Main malam-malam kalau pas lagi syuting.
Kan melekat sama karakter Ian di Pengabdi Setan, gimana cara melepasnya?
Ya banyak-banyak main aja sih. Selama proses reading, biar nggak kebawa feel horornya.
Dijuluki anak setan gimana?
Awalnya dikenal karena horor, walaupun udah main film lagi, tetep dipanggil anak ibu, masih dibilang anak setan. Tapi nggak apa-apa, sih aku gak terlalu terganggu.
Ada kesulitan akting nggak? Menghafalkan naskah misalnya?
Tantangannya itu mendalami karakternya. Kalau susah hapalkan naskah, aku improvisasi.
Paling seru apa peran?
Di film anak, petualangan anak penangkap hantu dan film Dilan ini sih. banyak anak-anaknya jadi seru. Ada yang jadi peran pemberani yang suka eksplor aku suka ada manjat tebing seru banget.
Tapi kan sejauh ini masih sekolah, atur waktunya gimana?
Sekarang ini aku kelas 7. Kalau syuting aku bisa izin, kalau lagi izin syuting, sekolah, ujian, bisa dikasih online.
Cita-citanya apa sih Adhiyat?
Jago basket dan aktor profesional,.
Kalau soal ngomongin honor, kamu tau?
Aku dikasih tahu tapi aku gak terlalu mementingkan. Buat aku, yang paling penting syuting bagus dulu, tapi dua-duanya penting sih..
Kalau boleh tau, honornya dipakai buat apa?
Bayar listrik, nabung, game, beli komputer.
Ke depannya mau jadi aktor seperti apa?
Pengin yg bisa main action sama drama sih. Itu kayaknya yg paling keren, aku pengin. Gambaran aktornya seperti kang Yayan.
Berita Terkait
-
Premiere Film Dilan 1983, Muhammad Adhiyat Merasa Gregetan di Scene Ketiduran
-
Bintangi Film Dilan 1983: Wo Ai Ni, Muhammad Adhiyat Punya Panggilan Baru
-
Akhirnya Nonton Aktingnya di Film Dilan 1983: Wo Ai Ni, Muhammad Adhiyat Merasa Gregetan di Scene Ketiduran
-
Tayang 13 Juni, 40 Billboard Film Dilan 1983 Wo Ai Ni Mejeng di Bandung
-
Jadi Dilan SD, Muhammad Adhiyat Ungkap Kesamaan Tokoh dengan Kehidupan Pribadinya
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Reski Damayanti: Mengorkestrasi Aliansi dalam Perang Melawan Industri Scam
-
Andi Fahrurrozi: Engineer Dibajak Timur Tengah saat Bisnis Bengkel Pesawat Sedang Cuan
-
Dewa Made Susila: Pasar Otomotif Sudah Jenuh, Saatnya Diversifikasi
-
Wawancara Khusus Jenderal Dudung: Buka-Bukaan Kontroversi KPR Prajurit TNI AD Rp586,5 Miliar
-
Nirwala Dwi Heryanto: Orang yang Jatuh Cinta Paling Mudah Kena Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai
-
Penuh Tantangan, Ketua KPU Beberkan Dinamika Pemilu 2024 hingga Polemik Pengadaan Private Jet
-
Wawancara Eksklusif: Bro Ron Lawan Kaesang dengan Politik 'Akar Rumput', Bukan Modal Duit
-
SVP Bullion Business BSI: Emas Tak Lagi Harus Disimpan di Rumah
-
Eksklusif: Duta Besar Iran Bicara Gencatan Senjata, Serangan Balasan, dan Masa Depan Konflik
-
Wawancara Eksklusif: Sandyawan Bongkar Rekomendasi TGPF yang Diabaikan Negara