Suara.com - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI), Kamis (11/9/2014) telah menutuskan tetap mempertahankan BI Rate atau suku bunga acuan di posisi 7,5 persen. Posisi tersebut sudah bertahan hampir 11 bulan, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility, masing-masing tetap berada pada level 7,50 % dan 5,75 %.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, penetapan BI Rate tersebut sejalan dengan upaya menurunkan defisit transaksi berjalan.
"Dengan penetapan BI Rate, sejalan dengan upaya menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat," kata Tirta dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Terkait penetapan BI Rate tersebut, Tirta mengungkapkan, ke depannya BI masih memiliki sejumlah risiko dari eksternal dan domestik yang perlu diwaspadai sehingga dapat mengganggu stabilitas ekonomi makro dan sistem keuangan.
"Untuk itu, BI akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial serta kebijakan untuk memperkuat struktur perekonomian domestik," ungkapnya.
Dia menambahkan, BI akan meningkatkan koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
Terkini
-
'Uang Nganggur' di Bank Tembus Rp2.509,4 triliun, OJK Ungkap Penyebabnya
-
DOOH, NINE dan INSP Resmi Lepas Gembok, Saham Bakrie Kena Suspend
-
Pernyataaan Trump Tekan Harga Minyak Dunia
-
Airlangga: Kesepakatan Tarif AS Hampir Rampung, PrabowoTrump Bakal Teken Perjanjian
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
Melantai di Bursa, Saham SUPA Meroket 93% dalam Tiga Hari Perdagangan
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Kejar Target 300 Ribu Pengunjung, Begini Strategi Sarinah Dongkrak Pendapatan di Akhir Tahun
-
Harga Emas di Pegadaian Meroket! Efek Menjelang Tahun Baru?
-
Bank Permata Salurkan Pembiayaan Hijau Rp556 Miliar Sepanjang 2024