Suara.com - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa pihaknya menghabiskan sekitar Rp3 triliun per tahun untuk mencetak uang kartal. Karena itu penggunaan transkasi non-tunai harus terus digiatkan ke seluruh lapisan masyarakat guna mencapai efisiensi anggaran.
"Setiap tahun BI mengeluarkan belanja sebesar Rp3 triliun untuk biaya mencetak, menyimpan, mendistribusikan, dan memusnahkan uang," kata Kepala Divisi Kebijakan dan Pengembangan Sistem Pembayaran BI Yura Djalins di Jakarta, Senin (18/8/2014).
Dengan begitu, transaksi non-tunai diharapkan dapat menekan produksi uang kartal, sehingga Bank Sentral dapat lebih hemat dalam operasional. Selain itu, menurut Yusra, nilai transaksi yang dilakukan masyarakat harus memiliki basis data rekam yang memadai.
Data yang terekam tersebut, kata dia, dapat menjadi rujukan pemerintah untuk melihat kondisi ekonomi masyarakat, dan sebagai refrensi perencanaan pembangunan.
Pada umumnya, data tersebut dapat menunjukkan daya beli dan kecenderungan belanja masyarakat, Hal tersebut, ujar dia, dapat menjadi rujukan yang dimanfaatkan berbagai pihak untuk menentukan daerah prioritas pembangunan, dan model pembangunan seperti apa yang dapat dikembangkan dari suatu daerah.
"Kalau tercatat, pemerintah bisa lebih mudah menentukan arah pembangunan yang tepat di satu wilayah," Dia juga menekankan transaksi non-tunai dapat menghindari potensi tindak pidana pencucian uang (TPPU).Tindak pidana tersebut dapat terjadi, karena nilai transaksi nasabah tidak memiliki rekam data yang kuat.
"Oleh karena itu, kita harus lebih banyak menggunakan transaksi non-tunai," ujarnya.
Tiga bank BUMN, Bank Mandiri, BNI, dan BRI pada Senin (18/8) mengkonsolidasikan penggunaan mesin perekam data (electronic data captured/EDC Link) secara bersama-sama, sebagai alat transaksi nasabah non tunai secara keseluruhan ke tiga bank tersebut.
Konsolidasi atau "sharing" alat EDC tersebut, diperkirakan akan meningkatkan jumlah mitra bisnis EDC.Tiga Bank plat merah itu juga akan menerima transaksi non-tunai dari estimasi 50 juta nasabah yang terdaftar sebagai nasabah tiga bank plat merah itu.
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo sebelumnya mengatakan, dibandingkan negara-negara ASEAN, penggunaan transaksi pembayaran berbasis elektronik masyarakat Indonesia masih rendah. Padahal, Indonesia, dengan kondisi geografis dan jumlah populasi yang cukup besar, sangat membutuhkan perluasan akses layanan sistem pembayaran, katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Bank Indonesia : Penjualan Eceran Diramal Meningkat, Ini Faktor Pendorongnya
-
Survei BI: Keyakinan Konsumen Menurun, Cari Kerja Jadi Makin Sulit
-
Gubernur BI : Ekonomi Syariah Indonesia Sejajar dengan Arab Saudi dan Malaysia
-
Bank Indonesia Perkuat Pasar Repo, Nilai Transaksinya Tembus Rp 17,5 Triliun
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Pakar Pangan Menilai Harga Gabah di Masa Pemerintahan Prabowo Menyenangkan
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang