Suara.com - Kementerian Perdagangan menyatakan aksesori loom band merek Xing Long mengandung bahan berbahaya phthalate dalam kadar di atas batas persyaratan sehingga harus ditarik dari pasaran.
"Loom band adalah karet kecil berwarna-warni yang dapat dirangkai menjadi beragam aksesori seperti gelang dan kalung," kata Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan Widodo di Jakarta, Jumat, (7/11/2014).
Sedangkan Phtalate adalah senyawa yang membuat plastik lentur, kadar maksimal 0,1 persen tetapi dalam Xing Long kadarnya 25,3154 persen, sehingga melebihi ambang batas.
Kata Widodo, phtalate yang terpapar ke tubuh manusia berdampak buruk bagi kesehatan, di antaranya dapat mengganggu fungsi dan perkembangan reproduksi, menyebabkan kanker payudara, kanker testis, autis dan mengurangi produksi sperma, mengganggu fungsi hati, ginjal, jantung, paru-paru, pembentukan sel darah merah serta fungsi dan perkembangan otak.
Kementerian Perdagangan telah meneliti sebelas merek loom band yang terdiri dari aksesori dan karet.
Dia mengatakan sepuluh merek lain yang lolos uji laboratorium adalah Monstertail, Lollipop, Colourfull Loomband, Colourfull endless flexible, Loomband Stroberi, Monstertail rainbow loom, Rainbow loom endless flexible, Rainbow loom, Rainbow loom by Choons Designs, dan satu produk dengan merek dalam huruf China.
"Yang beredar di pasar ada lebih dari sebelas merek," kata Widodo.
Dia mengimbau agar para importir loom band dari merek lain mau menguji produk mereka di laboratorium secara sukarela demi mengetahui apakah produknya memenuhi standar.
Widodo mengatakan produk loom band sebenarnya diklasifikasi sebagai aksesori perhiasan imitasi, namun di lapangan produk ini dianggap sebagai mainan anak karena kemasannya yang berwarna-warni. (Antara)
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises