Suara.com - Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kain tenun yang diminati dunia, namun belum memiliki merk dagang atau brand yang dikenal luas hingga ke pasar global.
Mengingat pasar yang masih terbuka luas tersebut, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengupayakan agar industri kecil menengah penghasil tenun asli tanah air memiliki brand tersendiri.
"Iya, Indonesia perlu penguatan branding untuk menembus pasar global, jadi tidak hanya dijual ke pasar lokal. Sehingga produk kita punya ciri khas tersendiri," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin saat mengunjungi IKM tenun di Desa Sukarara Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (5/6/2015).
Dengan brand yang kuat, lanjut Menperin, industri kecil menengah tenun tidak hanya mampu mempertahankan kebudayaannya, namun juga berpotensi meningkatkan nilai tambah dari produk tersebut.
Menurut data Kemenperin, industri kecil menengah menyumbang 34,56 persen terhadap pertumbuhan industri pengolahan nonmigas secara keseluruhan.
Angka tersebut dapat dicapai karena dukungan lebih kurang 3,6 juta unit usaha, yang merupakan 90 persen dari total unit usaha industri nasional.
Adapun serapan tenaga kerjanya mencapai 10,3 juta orang, yang akan berdampak pada meningkatnya ekonomi nasional serta mengurangi kemiskinan. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru