Suara.com - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo hari ini menggelar konferensi tingkat tinggi membahas kondisi perekonomian global bersama International Monetary Foundation (IMF) .
Agus mengatakan melemahnya kondisi perekonomian global saat ini telah memberikan pengaruh yang cukup signifikan kepada perekonomian di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
"Pelemahan ekonomi global, penguatan dolar AS memang telah memberikan dampak yang besar bagi Indonesia. Ditambah kebijakan Cina yang mendevaluasi mata uang kian menghimpit negara-negara berkembang," kata Agus Marto di Gedung Bank Indonesia, Rabu (2/9/2015).
Meski kondisi perekonomian global sedang mengalami ketidakstablilan, Agus mengklaim kondisi ekonomi Indonesia saat ini masih dalam kondisi baik. Lantaran Bank Indonesia telah mengeluarkan berbagai upaya untuk membuat kondisi perekonomian Indonesia tidak terpuruk.
"Situasi saat ini, BI menerapkan pengetatan kebijakan sejak 2013, hal positif telah muncul, meskipun ekonomi melambat, tapi kalau dilihat pertumbuhan ekonomi masih tinggi 4,67 persen," katanya.
Sementara dengan adanya pengetatan kebijakan tersebut, target inflasi hingga tahun ini bisa di level 4+/- 1 persen. Selain itu, di sektor keuangan, menurutnya Indonesia masih dalam kondisi yang solid di tengah gempuran perlambatan ekonomi global.
"Jadi diharapkan dengan adanya kebijakan-kebijakan dan pembangunan infrastruktur di Indonesia, perekonomian akan terus dalam kondisi yang baik," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025