Suara.com - Konsumsi daging sapi orang Indonesia hanya 2,2 kg per kapita/tahun dan termasuk masih rendah, kata Direktur Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup (PSDLH) Kemendesa Faizul Ishom.
Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis (5/11/2015), disebutkan konsumsi daging sapi Indonesia rendah dibandingkan dengan negara lain, seperti Argentina yang mencapai 55 kg per kapita/tahun, Brazil 40 kg per kapita/tahun, dan Jerman 40-45 kg per kapita/tahun. Sementara Singapura dan Malaysia sebanyak 15 kg per kapita/tahun.
Menurut dia, meski tingkat konsumsi daging sapi Indonesia masih rendah, kebutuhan daging sapi nasional cukup tinggi hingga ratusan ribu ton per tahun karena populasinya yang besar.
Faizul mengatakan pemenuhan kebutuhan daging nasional menjadi salah satu prioritas utama yang dilakukan oleh pemerintah karena swasembada daging sapi untuk ketahanan pangan nasional dinilai masih jauh dari harapan.
Di sisi lain, ujar dia, pemberdayaan potensi daerah penghasil daging masih membutuhkan dukungan dalam berbagai aspek agar bisa lebih optimal.
Sementara itu, berdasarkan penelitian dari UGM dan Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (APFINDO), diperkirakan pada tahun 2015 untuk konsumsi daging sapi naik mencapai 2,56 kg per kapita per tahun sehingga jumlah total kebutuhan daging nasional akan mencapai 653.000 ton atau setara dengan 3.657.000 ekor sapi.
Sementara, angka produksi peternak lokal hanya mampu memenuhi sebesar 406.000 ton atau setara dengan 2.339.000 ekor sapi sehingga masih ada sekitar 1.318.000 ekor sapi yang harus diimpor.
Direktur Eksekutif APFINDO Djoni Liano menuturkan database yang ada saat ini masih bersifat sektoral.
"Selama ini yang menjadi perhitungan adalah kebutuhan daging dihitung secara nasional bukan berdasarkan kebutuhan di tiap daerah," ujar dia.
Di samping itu, menurut dia, swasta memerlukan dukungan dan insentif dari pemerintah, khususnya terkait penyediaan lahan untuk meningkatkan skala usaha sehingga pemenuhan daging sapi tidak perlu diselesaikan dengan cara impor dari luar. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar