Suara.com - PT Pertamina (Persero) terus meningkatkan integrasi bisnisnya agar tidak sekadar sebagai sumber penerimaan negara, tetapi juga menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat melalui efek pengganda (multiplier effect) yang ditimbulkan dari kehadiran infrastruktur milik perseroan dan anak-anak perusahaan. Proses integrasi tersebut terlihat jelas pada pengelolaan sumberdaya minyak dan gas (migas) di Indramayu, Jawa Barat.
Di wilayah tersebut, Pertamina memiliki Kilang Pertamina Balongan dan Kilang LPG Mundu yang dikelola oleh anak perusahaannya, PT Pertamina Gas (Pertagas). Kebutuhan gas untuk dua fasilitas pengolahan tersebut dipasok oleh anak perusahaan Pertamina lainnya, yakni PT Pertamina EP Asset III Jatibarang dan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). Salah satunya dari Lapangan GG milik PHE ONWJ yang mulai onstream dengan kapasitas produksi harian 31 juta kaki meter kubik (MMSCFD) dan 150 barel kondensat per hari.
Kilang LPG Mundu telah direvitalisasi dengan menggunakan bahan baku gas alam. Menurut Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro, penggunakan bahan baku gas alam dalam rangka meningkatkan produksi dan mengurangi impor LPG. Keberadaan kilang ini menjadi salah satu fasilitas dalam menopang upaya Pertamina guna mengurangi volume impor LPG sebesar rata-rata 27 ribu ton per hari. "Kilang LPG Mundu didisain mampu memproduksi LPG sebesar 100 ton per hari," kata Wianda, dalam pernyataan resmi Selasa (19/1/2016).
Adapun produk lainnya yang bisa dihasilkan dari fasilitas yang dibangun sejak tahun 1977 tersebut adalah kondensat Naphta/Minasol-M sebesar 120 ton per hari, dan lean gas sekitar 720.000 Normal m3 (Nm3) per hari.
LPG dan Minasol yang diproduksi Kilang LPG Mundu dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, antara lain untuk mendorong kesuksesan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke LPG. Sementara lean gas kembali dimanfaatkan Pertamina EP dan untuk digunakan sendiri sebagai fuel compressor, fuel furnace dan fuel generator. Sebagian lean gas digunakan pabrik semen, pupuk, PT Krakatau Steel, gas kota, dan PT PLN (Persero).
Stasiun Kompressor Gas (SKG) Mundu yang juga salah satu fasilitas strategis yang dimiliki Pertagas di Indramayu, memanfaatkan gas lean dari Kilang LPG Mundu dan PEP Asset III Jatibarang untuk mengalirkan gas guna memenuhi kebutuhan di area timur Jawa Barat, yakni Cirebon dan sekitarnya. “Seiring dengan perkembangan waktu, SKG Mundu beroperasi dengan tujuan membantu menaikkan tekanan untuk sumuran minyak Jatibarang," tutur Wianda.
Saat ini, SKG yang diresmikan pada 1978 ini memiliki peralatan utama berupa kompresor gas turbin dengan kapasitas masing-masing 40 MMSCFD sebanyak dua buah, air fan cooler dua buah dan tiga instrument air compressor. Terdapat juga lima ruas pipa yang dikelola yakni ruas Cilamaya-KHT (Kandang Haur Timur), KHT-Cilamaya, KHT-Balongan, Balongan-Mundu, dan Mundu-Sunyaragi. “Semua peralatan dalam kondisi availability 100% dan 100% reability,” tegas Wianda.
Berita Terkait
-
Truk Tangki Pertamina Meledak di Kemanggisan, Warga Panik dan Kocar-Kacir Tengah Malam
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Siapa yang Berhak Menerima Subsidi Tepat LPG? Ini Aturan Jual-Beli Gas Melon
-
Siasat Bertahan SPBU Swasta di tengah Kelangkaan BBM yang masih terjadi
-
Apakah Mitsubishi Xpander Aman Pakai BBM Campuran Etanol 10 Persen?
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Pakar Pangan Menilai Harga Gabah di Masa Pemerintahan Prabowo Menyenangkan
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang