Suara.com - Presiden Joko Widodo memastikan proyek pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016. APBN akan difokuskan untuk membangun infrastruktur di luar pulau Jawa.
"Karena APBN ini akan kita titik beratkan untuk pembangunan infrastruktur di luar Jawa. Baik jalan tol Sumatera, Kereta Api Makassar, Manado tahun ini juga akan ada pembangunan Kereta di Papua. Ini akan kita alihkan kesana. Jangan sampai jawa sentris lagi, tapi Indonesia sentris," kata Jokowi saat meresmikan pembangunan KA Cepat di Cikalong Wetan, Bandung Barat, hari ini.
Ia menambahkan kalau pembangunan KA Cepat menggunakan APBN, nanti akan banyak pertanyaan dari daerah luar Jawa.
"Nanti Sumatera pada nanya kok Jawa lagi, nanti kalimantan juga nanya. Makanya untuk APBN tahun ini akan dikonsentrasikan untuk pembangunan di luar Jawa," katanya.
Ia menegaskan pembangunan KA Cepat Jakarta-Bandung murni menggunakan dana investasi. Ia mengapresiasi pemerintah Indonesia yang mampu bersinergi dengan pemerintah Cina untuk membangun transportasi massal.
Ditargetkan, KA Cepat Jakarta-Bandung selesai 2018 sehingga pada 2019 kereta sudah bisa beroperasi. Nilai investasi KA Cepat mencapai Rp70 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen