Suara.com - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Perdagangan Thomas Prikasih Lembong menghadiri rapat dengan Dewan Pertimbangan Presiden mengenai pengendalian harga barang-barang kebutuhan pokok jelang bulan puasa dan Lebaran.
Rapat yang membahas masalah pengendalian harga kebutuhan pokok tersebut berlangsung secara tertutup di kantor Watimpres, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Jumat (27/5/2016).
Ketika baru tiba di kantor Watimpres tadi, baik Darmin maupun Lembong belum memberikan keterangan pers.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada menteri terkait agar menurunkan harga-harga barang kebutuhan pokok di pasaran jelang bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri. Barang-barang yang harganya harus diturunkan di antaranya daging, gula, minyak goreng, beras, dan cabai.
"Kemarin setelah ratas (rapat terbatas), secara khusus Presiden sudah memanggil menko perekonomian, mendag, mentan, menteri BUMN, dan didampingi Wakil Presiden. Intinya adalah Presiden minta harga-harga komoditas diturunkan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung kepada wartawan usai melepas keberangkatan Presiden RI ke Luar Negeri di Bandara Internasional, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (26/5/2016).
Dia menjelaskan Jokowi ingin mengubah kebiasaan setiap tahun menjelang bulan puasa dan Lebaran, dimana harga-harga komoditas selalu naik. Mulai tahun ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan sebaliknya, yaitu jelang hari raya besar umat Islam, semua harga-harga barang pokok harus diturunkan.
"Kalau dulu selalu sebelum lebaran terutama di bulan puasa mengalami kenaikan harga (barang), maka kali ini saat lebaran hal yang sudah menjadi kebiasaan itu akan diturunkan. Presiden meminta harga daging di bawah Rp80 ribu, demikian juga dengan harga gula diminta untuk turun dibandingkan dengan harga saat ini, termasuk harga bawang dan sebagainya," ujar dia.
Menurut dia harga komoditas melonjak tinggi disebabkan karena permainan oleh spekulan di pasaran.
"Harga itu (komoditas) sudah keburu tinggi, yang akan dilakukan ada beberapa dari impor karena memang harganya mau diturunkan. Supaya para spekulan tidak bermain-main ketika mau puasa dan lebaran" tutur dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
Meski Banyak Kasus Keracunan, Luhut Mau MBG Jalan Terus
-
Pertamina Siapkan Kualitas SDM Pelopor Ketahanan Pangan dan Transisi Energi