Kementerian Perindustrian bertekad memacu pertumbuhan industri pengolahan non migas di tengah kondisi perekonomian global yang masih sulit. Melalui deregulasi yang dilakukan pemerintah, diharapkan mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif serta memudahkan para pelaku industri berusaha di Indonesia.
“Kami optimistis pertumbuhan industri nasional pada semester selanjutnya dapat lebih baik lagi seiring implementasi berbagai paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seusai Konferensi Pers Pemerintah tentang Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2017 di Jakarta, Selasa (16/8/2016).
Konferensi pers yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution ini dihadiri antara lain Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno,Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro dan Kepala BKPM Thomas Lembong.
“Diharapkan target dari Menko Perekonomian untuk pertumbuhan industri tahun 2017 sebesar 5,4 persen atau 0,1 persen di atas pertumbuhan ekonomi, dapat kami capai,” tegas Airlangga. Target itu dapat dicapai, lanjutnya, antara lain melalui pendalaman struktur industri, kebijakan harga gas industri yang kompetitif, pemberian tax allowance dan tax holiday, serta harmonisasi tarif.
Dari kebijakan pemerintah tersebut, saat ini Indonesia menjadi salah satu negara tujuan investasi karena laju pertumbuhan ekonomi yang positif. “Sesuai yang disampaikan Presiden Joko Widodo, pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di Asia,” ujar Airlangga.
Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian, nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sektor industri semester I tahun 2016 sebesar Rp50,70 triliun atau tumbuh 17,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp43,01 triliun. Sedangkan, nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sektor industri semester I Tahun 2016 mencapai 8,01 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) atau tumbuh sebesar 49,11 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar 5,37 miliar Dolar AS.
“Tren investasi yang cukup bagus tersebut menunjukkan kepercayaan dari para investor. Untuk itu, kami senantiasa mengajak para investor industri dalam dan luar negeri untuk terus menanamkan modalnya di Indonesia. Mereka bisa memanfaatkan insentif fiskal dan non fiskal,” paparnya.
Airlangga juga menegaskan, pihaknya fokus mendorong hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah produk terutama yang berorientasi eskpor. Pada semester I tahun 2016, ekspor produk industri sebesar 53,72 miliar Dolar AS atau memberikan kontribusi sebesar 77,28 persen dari total ekspor nasional yang mencapai 69,51 miliar Dolar AS.
Sedangkan, impor produk industri pada semester I tahun 2016 sebesar 52,91 miliar Dolar AS. “Neraca ekspor-impor hasil industri non migas kita surplus. Sampai Juni tahun 2016 sebesar 0,81 miliar Dolar AS,” tutur Airlangga.
Di samping itu, Menperin berkomitmen segera melaksanakan arahan Presiden Joko Widodo terkait pengembangan sumber daya manusia dan pemerataan industri. “Kami tengah mengembangkan kawasan industri khususnya di luar pulau Jawa sehingga tidak ada lagi kesenjangan, terutama di daerah perbatasan karena adanya penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi daerah,” ulasnya.
Selanjutnya, Kemenperin akan berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk pelakasanaan pendidikan dan pelatihan vokasi. "Supaya tenaga kerja kita bisa langsung terserap di dunia industri,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
BRI Gelar Satukan Langkah untuk Sumatra, Beri Bantuan Rp50 M untuk Percepat Pemulihan Bencana
-
Harga Emas Antam Akhirnya Kembali Tembus 2,5 Juta Per Gram
-
Saham SUPA Keok di Tengah Kinerja Positif Cetak Laba Rp122 Miliar
-
Batavia Prosperindo Lewat RFI Kucurkan Rp200 Miliar Transformasi Mal di Batam
-
Update Harga BBM Pertamina, Shell dan Vivo Jelang Natal dan Tahun Baru 2026
-
Aset Tanah Ade Kuswara Kunang Tersebar dari Bekasi, Cianjur Hingga Karawang
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files