Beberapa kali Bank Indonesian sudah melonggarkan suku bunga acuannya dengan menurunkan bunga BI 7 Days Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen. Hal tersebut berujuan agar suku bunga di perbankan mengalami penurunan.
Namun, dalam praktiknya hingga saat ini suku bunga kredit industri perbankan hanya mengalami penurunan 0,6 persen atau 60 basis poin (bps).
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, penurunan suku bunga bank dilakukan secara bertahap.
Selain itu, pelemahan ekonomi global juga menjadi faktor yang mempengaruhi perbankan masih enggan menurunkan suku bunganya begitu dalam.
"Bertahap lah, pertama itu pasti bunga deposito, kedua suku bunga tabungan. Nah terakhir baru suku bunga kredit. Kami terus koordinasi dengan OJK soal ini," kata Darmin saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2016).
Ketika ditanya lebih lanjut, kapan suku bunga kredit akan turun, Darmin belum memastikan kapan tepatnya. Pasalnya, penurunan suku bunga kredit perbankan sangat bergantung pada kondisi pasar keuangan.
"Ya nggak ada rumus pastinya. Semua kan bergantung pada kondisi pasar. Tapi peranan regulator sangat penting untuk meyakinkan pasar," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Menkeu Purbaya Siapkan 'Hadiah' Rp300 Miliar untuk Daerah yang Sukses Tangani Stunting
-
KPK Bidik Proyek Whoosh, Menteri ATR/BPN Beberkan Proses Pembebasan Lahan untuk Infrastruktur
-
Kemenperin: Penyeragaman Kemasan Jadi Celah Peredaran Rokok Ilegal
-
Emiten TOBA Siapkan Dana Rp 10 Triliun untuk Fokus Bisnis Energi Terbarukan
-
10 Aplikasi Beli Saham Terbaik untuk Investor Pemula, Biaya Transaksi Murah
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Mau Tinggalkan Batu Bara, Emiten TOBA Fokus Bisnis Energi Terbarukan
-
KOWANI Gandeng SheTrades: Rahasia UMKM Perempuan Naik Kelas ke Pasar Global!
-
Harga Perak Antam Naik Berturut-turut, Melonjak Rp 27.664 per Gram Hari Ini
-
Waspada! Rupiah Tembus Rp16.714, Simak Dampak Global dan Domestik Ini