Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan hasil kunjungannya ke Cina. Kunjungan Luhut dilakukan saat mendampingi Presiden Joko Widodo pada forum Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra . Menurut Menko Luhut dalam konferensi yang dihadiri 29 kepala negara tersebut Cina yang memiliki dana tiga triliun dolar Amerika Serikat (AS) mengajak negara-negara peserta untuk bekerja sama.
"Kami menawarkan tiga proyek yang terintegrasi. Proyek pertama di Bitung di Sulawesi Utara itu terintegrasi. Ada tol road nya, ada kereta apinya, lapangan terbang, pelabuhan, ada juga property area di sana," kata Luhut di Jakarta, Selasa (23/5/2017).
Menko Luhut mengatakan bahwa lapangan terbang di Manado itu tidak bisa lebih dari 2800 meter lagi. Sekarang ini jumlah turis dari Tiongkok naik sampai 1.200 persen, hotel dan akomodasi sudah tidak mampu menampung.
"Kalau infrastruktur ini jadi, jalan kereta api itu juga bisa sampai ke provinsi Gorontalo. Bisa menjadi suatu kawasan. Wisatawan bisa melanjutkan ke Bunaken dan Wakatobi. Jadi dari situ mereka bisa ke Toraja dan Bali," jelasnya.
Lalu ada proyek di Kalimantan Utara yang mempunyai potensi listrik 7.200 megawatt yang akan dibuat smelter.
"Smelter itu nantinya bisa memproduksi nikel, aluminium. Di forum tersebut kami sudah bertemu CITIC, perusahaan nomor lima terbesar di dunia dengan aset 300 miliar dollar, mereka juga mempunyai pengalaman Hydro power. Saya bilang, kamu punya harga listrik di Tiongkok itu 10-12 sen per kilo VA. Kalau kamu bangun hydro power di sini itu bisa 4 atau sampai 5 sen per kilo VA, tetapi setelah berjalan waktu pasti antara 3 sen VA. Di kita sendiri akan investasi, tetapi saya minta harus memperhatikan limbah dengan menggunakan teknologi terkini. Mereka setuju. CITIC bilang nanti material dari Australia maupun dari Afrika kami proses aja di situ. Saya bilang silahkan saja. Tetapi dari Inalum sendiri rupanya berminat juga masuk. Akhirnya kami jadikan partner saja, Inalum membutuhkan 1.500 megawatt listrik. Jadi semua orang melihat ini menjadi peluang," katanya.
Meski begitu ia mengatakan pemerintah tetap mewaspadai beberapa isu sensitif yang akan muncul bersamaan dengan kerja sama ini, antara lain komunis dan pekerja China.
"Kita waspadai betul itu. Oleh karena itu, Presiden telah mengumpulkan sampai kepala staf angkatan, Kapolri, Panglima TNI, Kepala BIN, Menkopolhukam. Presiden telah memberikan instruksi supaya unsur-unsur teritorial intelijen bisa memastikan tidak ada masuk ideologi komunis di Indonesia, uangnya sih nggak apa-apa," ," kata Menko Luhut.
Baca Juga: Ini Kekhawatiran Luhut Jika Proyek Reklamasi Teluk Jakarta Batal
Risiko lainnya yang harus diperhatikan adalah pekerja ilegal (illegal worker). Mengantisipasi ini, Presiden Jokowi pun memerintahkan semua elemen teritorial supaya memantau dan memastikan isu-itu tidak ada.
Kendati demikian, kata Menko Luhut, jika hanya beberapa ribu illegal worker masuk masih bisa dipahami. Tapi jika sampai puluhan, bahkan ratusan ribu pekerja maka ini yang harus segera diselesaikan.
"Presiden telah memberi arahan untuk mengurangi kemungkinan itu tidak terjadi. Kita siapkan buruh kita lebih awal dengan politeknik, vokasional. Bisa pakai dan kita atau kirim pekerja ke pabrik-pabrik yang akan investasi di Indonesia," jelasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Harga Emas Antam Hari Ini Masih Kesulitan Tembus Level Rp2,5 Juta
-
Bank Indonesia : Pasokan Uang Tunai di Wilayah Bencana Sumatera Aman
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Harga Emas Pegadaian Hari Ini 18 Desember 2025: Galeri 24 dan UBS Naik Tajam!
-
Cara Cek Penerima PIP 2026 Melalui HP dan Jadwal Pencairan Dana
-
Jaga Daya Beli dan Inflasi Pangan, AGP Gelar Pasar Murah di 800 Titik
-
Lonjakan Penipuan Digital Jadi Alarm, Standar Keamanan Siber Fintech Diperketat
-
Indonesia Kukuhkan Diri Jadi Episentrum Blockchain & Web3 Asia Tenggara
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto