Suara.com - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali menyebutkan transaksi kegiatan usaha penukaran valuta asing (Kupva) bukan bank di daerah setempat mencapai Rp27,2 triliun selama Januari-September 2017. Nilai ini naik 15 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Minggu, menjelaskan lonjakan transaksi jual dan beli valuta asing di setiap Kupva bukan bank berizin terjadi pada triwulan ketiga tahun ini.
Pada triwulan ketiga itu total transaksi jual beli valuta asing mencapai Rp10,59 triliun terdiri dari pembelian uang kertas asing Rp5,2 triliun dan penjualan uang kertas asing mencapai Rp5,39 triliun.
Peningkatan transaksi tersebut, kata dia, karena didorong jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Pulau Dewata pada triwulan ketiga ini merupakan periode musim puncak.
Per September tahun ini, kata dia, jumlah wisatawan mancanegara ke Bali tumbuh 27,5 persen mencapai 1,7 juta orang, tercatat lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain karena tingginya jumlah wisatawan mancanegara, peningkatan jumlah transaksi jual beli valuta asing juga didorong bertambahnya jumlah jaringan kantor Kupva bukan bank berizin di Bali.
Berdasarkan data jumlah kantor yang dihimpun bank sentral itu hingga September 2017, jumlah jaringan kantor Kupva bukan bank berizin tercatat mencapai 704 kantor.
Jumlah kantor itu terdiri dari 123 kantor pusat dan 581 kantor cabang dengan penambahan jumlah kantor mencapai 13 unit kantor cabang jika dibandingkan akhir tahun 2016.
Bertambahnya jumlah Kupva di Bali karena bank sentral tersebut gencar melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha untuk mengurus izin resmi.
Baca Juga: Gunung Agung Meletus Semburkan Asap 2.500 Meter
Sejak tahun 2016, BI bersama kepolisian melakukan penertiban Kupva bukan bank yang tidak mengantongi izin dengan hasil 60 kegiatan usaha yang terjaring.
Untuk memberikan kemudahan akses masyarakat dan wisatawan menukarkan mata uang asing di tempat yang resmi, BI sebelumnya meluncurkan aplikasi Sikupva yang membantu wisatawan mengenai lokasi dan kurs yang ditawarkan sehingga terhindar dari penipuan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah