Suara.com - Pergerakan nilai tukar rupiah pada Selasa (9/10/2018) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah, pasalnya Dolar AS bakal terus mengalami penguatan.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, potensi kenaikan dolar AS masih terbuka. Menurut dia, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan ban sentral AS meningkat membuat dolar AS makin perkasa.
Selain itu kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun juga jadi penyebab penguatan dolar AS. Hal tersebut, sambung dia, juga menjadi sentimen pelemahan rupiah.
"Hari ini rupiah dikisaran Rp 15.155 - Rp 15.250," kata Ariston di Jakarta, Selasa (9/10/2018).
Ariston menuturkan, kondisi rupiah terus melemah akan terus terjadi selama current accound deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan masih ada dan belum dalam tren menuju surplus. Hingga saat ini, CAD mencapai 3 persen.
"Sehingga setiap ada sentimen external soal dolar, rupiah akan terdepresiasi," pungkas dia.
Berdasarkan pasar Spot Bloomberg, nilai tukar rupiah pada Senin (8/10/2018) di level Rp 15.217 per dolar AS. Posisi tersebut melemah dibandingkan pada pergerakan sebelumnya di level Rp 15.183 per dolar AS.
Sementara, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia rupiah pada Senin (9/10/2018) kemarin berada di level Rp 15.193 per dolar AS. Posisi itu juga melemah dari akhir pekan sebelumnya di level Rp 15.182 per dolar AS.
Baca Juga: Jakarta Jadi Tuan Rumah Modest Fashion Summit pada Desember 2018
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar