Suara.com - Nadiem Makarim, founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Gojek menyabet penghargaan 'Nikkei Asia Prize ke-24 untuk Inovasi Ekonomi dan Bisnis' di Tokyo, Jepang, Kamis (30/5/2019) ini.
Menurut Nadiem, penghargaan ini merupakan sebuah kehormatan. Terlebih, imbuh Nadiem Makarim, Nikkei merupakan institusi paling berpengaruh di Jepang dan telah diakui banyak pemimpin dari Asia.
"Sejak awal mendirikan GOJEK, kami selalu berusaha untuk mempermudah hidup masyarakat dengan menggunakan teknologi. Saya bersyukur menjadi bagian dari tim inovatif yang mampu mewujudkan berbagai hal menjadi mungkin setiap harinya,” ujar Nadiem Makarim dalam siaran pers yang diterima SUARA.com, Kamis (30/5/2019).
Uniknya, hadiah Nikkei Asia Prize senilai 30 ribu dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 430 juta akan disumbangkan Nadiem Makarim untuk membantu biaya pendidikan anak dari para mitra driver GOJEK di Indonesia.
GOJEK akan menggandakan donasi tersebut, sehingga terdapat total dana sebesar 60 ribu dollar AS atau setara dengan Rp 860 juta yang akan disalurkan untuk bantuan biaya pendidikan anak para mitra driver.
Sekadar informasi, kontribusi Gojek divalidasi oleh hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang dirilis pada Maret 2019. Hasil riset tersebut menunjukkan bahwa pada 2018 kontribusi Gojek terhadap perekonomian Indonesia mencapai Rp 44,2 triliun, yang didapat dari pendapatan mitra driver, mitra UMKM, serta penyedia layanan, setelah bergabung dalam ekosistem Gojek.
Riset yang sama juga mengungkap bagaimana para mitra Gojek merasa percaya diri dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya melalui kemitraan dengan Gojek. Hal ini berkaitan dengan temuan riset lainnya yang menunjukkan peningkatan penghasilan rata-rata para mitra (45 persen untuk mitra Go-ride dan 42 persen untuk mitra Go-car), hingga berada di atas Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
Sementara itu, 93 persen mitra UMKM Go-food mengalami peningkatan volume transaksi setelah bermitra dengan Go-food. Empat manfaat utama yang dirasakan oleh para mitra UMKM adalah usaha menjadi lebih populer (95 persen), adanya peningkatan frekuensi penjualan (97 persen), peningkatan omzet (97 persen), dan mendapatkan pelanggan baru (96 persen).
Ini menambah daftar dampak positif kemitraan dengan Gojek, yang antara lain membuat 95 persen penyedia layanan Go-life dalam riset LD FEB UI tersebut merasa percaya diri akan kemampuan mereka untuk memenuhi semua kebutuhan hidup tanpa bergantung pada orang lain.
“Seluruh pencapaian Gojek merupakan hasil kerja keras para mitra driver, mitra merchant, serta penyedia layanan kami, yang telah memberikan manfaat luar biasa bagi jutaan masyarakat pengguna layanan aplikasi kami. Kami berharap untuk terus bertumbuh dan berkontribusi lebih banyak lagi di negara-negara tempat kami beroperasi, dengan memanfaatkan teknologi untuk hal-hal positif dan menciptakan dampak sosial ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat,” ujar Nadiem Makarim.
Sekadar informasi, Nikkei Asia Prize diberikan oleh Nikkei Inc. sejak 1996 untuk para individu maupun organisasi yang dinilai telah memberikan kontribusi luar biasa bagi pengembangan kawasan dan membantu menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Asia.
Nadiem menjadi tokoh teknologi penerima penghargaan termuda se-Asia di sepanjang sejarah Nikkei Asia Prize, sekaligus menjadi anak bangsa pertama yang berhasil meraih penghargaan bergengsi pada kategori ini. Penghargaan Nikkei Asia Prize hadir dalam tiga kategori: Inovasi Ekonomi dan Bisnis, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta Budaya dan Masyarakat.
Menurut Nikkei, penghargaan yang diraih oleh Nadiem Makarim dalam kategori Inovasi Ekonomi dan Bisnis berkaitan dengan kontribusi Gojek dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, memudahkan keseharian pengguna, hingga meningkatkan pendapatan mitranya.
Beberapa tokoh Indonesia yang sebelumnya telah mendapatkan penghargaan Nikkei Asia Prize antara lain Bapak Kependudukan Indonesia Prof. Dr. Widjojo Nitisastro (1996, kategori pertumbuhan regional), Christine Hakim (2002, kategori kebudayaan), Dr. Laretna T. Adishakti (2009, kategori kebudayaan) serta Ki Manteb Soedarsono (2010, kategori kebudayaan).
Berita Terkait
-
Apresiasi Gojek untuk Anton yang Tetap Antar Pesanan Meski Motor Hilang
-
Gandeng Pemprov Jabar, Gojek Dukung Pemberdayaan Pelaku Usaha Perempuan
-
Tak Terduga, Pengemudi Ojol Dapat THR Jutaan Rupiah dari Pelanggannya
-
Bantu Tekan Risiko Lakalantas, Ini Langkah Aktif Gojek di Yogyakarta
-
Salut, Dedikasi Ojol Antarkan Pesanan Meski Motornya Hilang Dicuri
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani