Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal mengalami koreksi lanjutan setelah kemarin ditutup melemah 0,50 persen di level 6.250.
Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama melihat secara teknikal MACD masih berada di area negatif. Sementara itu, terlihat bahwa Stochastic dan RSI sudah berada di area netral.
Di sisi lain, terlihat pola long black closing marubozu candle yang mengindikasikan masih adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
"Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.227 hingga 6.204. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range 6.291 hingga 6.332," kata Nafan dalam riset hariannya, Selasa (13/8/2019).
Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi juga memprediksi IHSG melemah. Menurut pengamatannya, secara teknikal IHSG pulled back bearish trend dan break out MA200.
Indikasi melanjutkan pelemahan dengan pengujian support. Indikator Stochastic mendekati area overbought dan RSI bergerak bearish momentum.
"Sehingga kami perkirakan IHSG akan kembali tertekan dengan support resistance di kisaran level 6.200-6.320," tutur Lanjar.
Sama halnya dengan IHSG yang diprediksi melemah sepanjang hari ini, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar rupiah juga berpeluang melemah terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, pelemahan ini masih dipicu sentimen perang dagang yang berkepanjangan yang berpotensi melambatkan perekonomian global.
Baca Juga: Perang Dagang Makin Membuat Nilai Tukar Rupiah Terpuruk
Selain itu, pelemahan besar terjadi pada mata uang peso Argentina sebesar 23 persen terhadap dolar AS karena ketidakpastian politik dalam negeri Argentina yang memberikan sentimen negatif ke negara berkembang.
Tak hanya itu, kondisi politik di Hong Kong yang merupakan pusat keuangan besar di Asia juga memberikan sentimen negatif ke aset berisiko.
"Rupiah berpotensi bergerak ke kisaran Rp 14.280 - Rp 14.300 dengan support di kisaran Rp 14.180," kata Ariston.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Senin (12/8/2019) pekan lalu berada di level Rp 14.250 per dolar AS.
Level itu melemah bila dibandingkan Jumat sebelumnya yang berada di level Rp 14.194 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Senin berada di level Rp 14.220 per dolar AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah