Suara.com - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memberikan sinyal akan menurunkan suku bunga acuannya, untuk menangkis risiko ekonomi global ke depan.
"Ini terasa sangat berkelanjutan," kata Gubernur The Fed Jerome Powell seperti mengutip Reuters Rabu (9/10/2019).
Powell menambahkan, kedepan ekonomi global akan tumbuh melambat ditengah-tengah ancaman resesi ekonomi global.
"Jelas pertumbuhan akan sedikit melambat," katanya.
Powell mencatat revisi sejumlah data semisal data pekerjaan baru-baru ini menunjukkan pertumbuhan yang lebih lambat hingga awal tahun depan dimana dia memperkirakan kondisi pasar akan menjadi "booming" dan menjadikan pertumbuhan moderat.
Data ekonomi terbaru lainnya, termasuk kemungkinan kontraksi di bidang manufaktur, menambah kesan berkurangnya momentum.
"Tampaknya Powell berusaha, dengan cara lunak, menunjukkan kepada pasar bahwa The Fed terus menyadari risiko penurunan dan secara aktif bersedia mendukung ekspansi ekonomi sesuai kebutuhan," kata Jason Ware, kepala investasi di Grup Keuangan Albion di Salt Lake City, Utah.
Powell juga menggunakan pidatonya untuk memberi tahu pasar bahwa bank sentral akan segera mulai membiarkan neraca keuangannya berkembang untuk memastikan fungsi pasar pendanaan jangka pendek AS yang lebih baik.
Sementara banyak yang khawatir kondisi cadangan devisa yang tidak memadai untuk mengelola periode permintaan tinggi yang kadang-kadang terjadi, dan pernyataan Powell pada hari Selasa menunjukkan bahwa bank sentral akan mengubah pandangan tersebut dan akan mulai membeli tagihan obligasi untuk mengisi kembali cadangan.
Baca Juga: Cegah Resesi dan Turuti Perintah Trump, Fed Turunkan Suku Bunga Acuan
Langkah ini, ia tekankan beberapa kali, akan bersifat teknis, tidak ada kaitannya dengan kebijakan moneter dan sama sekali tidak sama dengan pembelian obligasi yang dilakukan The Fed setelah krisis keuangan untuk melonggarkan kebijakan moneter.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!