Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan tahun fiskal 2019 merupakan tahun terberat dalam mengumpulkan pundi-pundi perpajakan. Hal tersebut disampaikannya menyusul kondisi ekonomi global yang tidak begitu menggembirakan.
Kondisi tersebut, kata dia, berimbas pada penerimaan pajak ke kas negara yang menjadi seret. Lantaran, seluruh sumber penerimaan negara mengalami pertumbuhan yang negatif.
"Setiap sektor mengalami perlemahan akibat dari pelemahan ekonomi tersebut industri manufaktur bahkan mengalami growth negatif dari sisi penerimaan pajak, artinya kalau perusahaan mengalami tekanan, sehingga penerimaan atau lebih mereka menurun maka pembayaran pajak mereka juga akan menurun," ungkap Sri Mulyani saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Jakarta pada Senin (4/11/2019).
Selain manufaktur, kata dia, sektor pengelolaan juga mencatat kinerja yang kurang apik. Kondisi tersebut terlihat dari penerimaan pajak sektor ini yang menurun, begitu juga dengan sektor perdagangan.
"Industri pengolahan negative growth, perdagangan masih positif tapi jauh lebih kecil dibandingkan untuk pertambahan pertumbuhan tahun lalu yang mencapai 25 persen," katanya.
Tak hanya itu, jasa keuangan menengah, konstruksi, properti dan pertambangan juga mengalami pertumbuhan penerimaan pajak yamg negatif.
"Satu-satunya sektor yang tumbuh lebih tinggi dan kuat adalah transport dan pergudangan," ucapnya.
Pada sisi penerimaan bea dan cukai juga bernasib sama, lantaran sektor perdagangan internasional juga mengalami pelemahan.
"Kinerja dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai juga mengalami pengaruh dengan terjadinya beberapa lapangan usaha yang mengalami kontraksi," paparnya.
Baca Juga: Periode Kedua Jokowi, 3 Strategi Kebijakan Fiskal Ini Bakal Ditempuh
"Dengan dua kelemahan di sektor penerimaan ini maka kita juga perlu untuk mewaspadai pengaruhnya terhadap APBN kita tahun 2019," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan