Suara.com - Ciputra yang merupakan seorang pengusaha sekaligus konglomerat Indonesia meninggal dunia di usianya yang ke 88 tahun di Singapura.
Ciputra atau Tjie Tjin Hoan merupakan konglomerat di sektor properti di Indonesia. Lewat Ciputra Group, pria kelahiran Parigi, Sulawesi Tengah ini telah banyak membangun hotel hingga perumahan untuk masyarakat Indonesia.
Sebelum jadi konglomerat sukses, dilansir dari Moneysmart.id, Ciputra ternyata pernah hidup susah karena ayah tercinta diculik oleh penjajah.
Ayah Ciputra, Tjie Siem Poe ditangkap pihak berwajib karena dituduh sebagai mata-mata penjajah Belanda dan Jepang. Konon kabarnya, Tjie Siem Poe juga tak pernah kembali lagi ke Indonesia sejak tahun 1944.
Beranjak dewasa, Ciputra kemudian mengenyam pendidikan SMA di Don Bosco dan kuliah di ITB. Sambil kuliah, Ciputra menggeluti bisnis konsultan arsitektur bangunan pertamanya yang mulai dibuatnya di sebuah garasi rumahnya bersama Budi Brasali dan Ismail Sofyan.
Bisnis ini didirikannya saat masih duduk di bangku kuliah. Di tahun 1960, saat lulus dari ITB, dia justru pindah ke Jakarta.
Dia bekerja di salah satu perusahaan BUMD milik Pemda DKI, yaitu Jaya Group. Ciputra terbilang cukup setia di perusahaan itu, hingga akhirnya bisa menduduki kursi direksi dan dapat penghargaan.
Bersama Liem Sioe Liong (Sudono Salim), Ismail Sofyan, Sudwikatmono, Budi Brasali dan Ibrahim Risjad, Ciputra mendirikan Metropolitan Group (Metland) pada tahun 1970-an.
Perusahaan inilah yang akhirnya membangun komplek perumahan mewah di Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Erick Thohir Kenang Ciputra Sebagai Tokoh Properti Indonesia
Tak hanya itu saja, mereka juga membangun Kota Mandiri Bumi Serpong Damai. Saat itu, Ciputra kerja di dua tempat dan menduduki posisi Dirut di Jaya Group dan Metropolitan Group.
Singkat cerita, pada tahun 1981, dia mendirikan perusahaan keluarga yang bergerak di bidang properti. Perusahaan itupun diberi nama yang sama dengan namanya.
Bisa dibilang, perusahaan keluarga ini merupakan salah satu developer properti Indonesia yang paling terdiversifikasi dari segi produk, lokasi hingga segmen pasar. Mereka pun melantai di bursa saham pada tahun 1994.
PT Ciputra Development Tbk (CTRA), serta dua anak perusahaan PT Ciputra Surya Tbk (CTRS), dan PT Ciputra Property Tbk (CTRP).
Proyek pertama mereka adalah, CitraGarden City Jakarta (1981) yang menjadi salah satu komplek perumahan modern yang berkelanjutan.
Selain itu, ada juga mal bernama Ciputra Mall, hingga komplek perkantoran, gedung olahraga, infrastruktur pelayanan publik, dan lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun