Suara.com - Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi kepada Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) yang turut berperan membangkitkan gairah para anggotanya untuk tetap menjalankan usahanya di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19.
Hal ini sejalan dengan tekad pemerintah yang ingin terus memacu roda perekonomian nasional guna menyejahterakan masyarakat.
"Mari kita bersama-sama menularkan energi positif untuk tetap semangat dalam berusaha dan berharap pandemi Covid-19 ini dapat segera berakhir serta pemulihan ekonomi cepat berlangsung, tidak hanya di dalam negeri namun juga di dunia, kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (7/6/2020).
Menperin menegaskan, pemerintah fokus memulihkan kembali sektor usaha yang terimbas pandemi Covid-19. Tidak hanya bagi industri skala besar, tetapi juga termasuk sektor industri kecil menengah (IKM). Sebab, pelaku IKM merupakan sektor usaha yang mendominasi di tanah air dan telah mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Perhatian pemerintah kepada sektor IKM atau UMKM cukup besar. Jadi, kami terus berupaya agar sektor industri tidak mendapat tekanan lebih dalam lagi dari dampak pandemi saat ini, dan nantinya lebih mudah untuk rebound saat dalam kondisi new normal," paparnya.
Kemenperin mencatat, jumlah sektor IKM tumbuh dari 3,6 juta unit usaha di tahun 2015 menjadi 4,6 juta unit usaha pada tahun 2019. Bahkan, untuk sektor IKMA, telah menyerap tenaga kerja cukup banyak hingga 10,8 juta orang dengan nilai produksi lebih dari Rp1 triliun pada tahun 2019.
Menurut Agus, sektor industri kecil memiliki peranan penting bagi kelompok industri skala menengah-besar. Semua saling mendukung dan terkait, karena sebagian dari mereka adalah bagian value chain yang mendukung pengusaha menengah-besar, imbuhnya. Oleh karena itu, Kemenperin fokus terhadap pengembangan sektor IKM, termasuk sisi produktivitas hingga pemasarannya.
Untuk mendorong pemasaran produk IKM, Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020 secara resmi telah meluncurkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Gerakan nasional ini diharapkan dapat mengajak seluruh pihak untuk mendukung dan berpartisipasi bersama-sama dalam peningkatan penggunaan produk nasional. Selain itu, juga sebagai mitigasi dampak Covid-19 terhadap IKM serta kesiapan memasuki era new normal.
Baca Juga: Status Normal Baru Disebut Jadi Peluang Industri Otomotif
Berita Terkait
-
Komisi VI Minta Realisasi Kebijakan untuk Industri dan UMKM
-
Wakil Ketua DPR Dorong Kementerian Perindustrian Bisa Penuhi Kebutuhan APD
-
Masih Pandemi Covid-19, Industri Otomotif di India Akan Beroperasi
-
Semua Perusahaan di Bekasi Diminta Stop Beroperasi saat PSBB
-
Covid-19 Gerogoti Sektor IKM Logam Hingga Elektronika
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina