Suara.com - Krisis wabah COVID-19 membuat layanan kesehatan menjadi krusial di momen seperti ini. Sementara itu, di sisi yang lain orang cenderung khawatir pergi ke rumah sakit.
Bayangan bahwa rumah sakit menjadi tempat yang rentan penularan virus membuat orang kemudian mulai mencari alternatif lain untuk tetap bisa mengakses layanan kesehatan.
Pandemi COVID-19 membuka ruang bagi industri kesehatan untuk melakukan inovasi-inovasi baru. Salah satunya yaitu telehealth. Seiring merebaknya kasus COVID-19 yang terkonfirmasi, berbagai aplikasi penyedia akses layanan kesehatan secara online mulai booming.
Hal ini dikarenakan orang takut tertular virus sehingga cenderung mengurangi aktivitas di luar. Rumah menjadi pusat segala aktivitas baru dan digital menjadi media yang membantu orang untuk melakukan banyak hal termasuk untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan.
KlikDokter menjadi salah satu aplikasi yang hadir sebagai solusi bagi masyarakat dalam hal akses layanan kesehatan. Disampaikan oleh Dino Bramanto selaku CEO KlikDokter dalam Indonesia Brand Forum 2020 (IBF 2020) Klik Dokter ingin meng-address kemudahan serta memberikan pilihan bagi konsumen dalam mengakses layanan kesehatan.
Kemudahan ini dihadirkan dalam satu klik dimana pengguna dapat mengakases berbebagai layanan kesehatan dan memilih dokter sesuai dengan preferensi serta kebutuhan.
Terdapat empat pilar yang dikembangkan dalam aplikasi KlikDokter yang dikembangkan secara terus-menerus. Pertama yaitu media. Induk perusahaan KlikDokter yang merupakan PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) selama berpuluh tahun secara konsisten berkontribusi menghadirkan inovasi farmasi dan kesehatan.
Kalbe memiliki ribuan jaringan dokter profesional dengan berbagai latar spesialis yang telah mengeluarkan berbagai riset yang digunakan untuk memberikan informasi akurat kepada pengguna seputar masalah kesehatan.
Kedua, Teleconsultation, fitur ini memungkinkan pengguna untuk berkonsultasi dengan dokter dimana saja dan kapan saja. Selain itu, pengguna diberikan pilihan untuk berkonsultasi jaringan dokter professional yang tersebar di seluruh Indonesia. Fitur ini juga dihadirkan oleh KlikDokter sebagai solusi untuk mengatasi ketimpangan akses kesehatan yang belum merata.
Baca Juga: IBF 2020 : Franchise Butuh Kolaborasi untuk Bisa Survive
Ketiga, Telemedicine, KlikDokter terus mengembangkan aplikasinya agar bisa secara end-to-end melayani pengguna. Tidak hanya berkonsultasi dengan dokter namun pengguna juga bisa membeli obat secara online dan pengantaran ke rumah. Hal ini sangat memudahkan pengguna terutama di masa pandemi seperti saat ini. Cukup dengan satu klik berbagai akses layanan kesehatan pengguna bisa terpenuhi.
Keempat yaitu reservation management. Fitur ini ditujukan untuk mengurangi antrian di rumah sakit. Pengguna dimungkinkan untuk booking dokter secara online untuk konsultasi secara offline.
Disebutkan juga oleh Dino, platform aplikasi KlikDokter telah ditunjuk secara resmi oleh Kementrian Kesehatan dan Gugus Tugas BNBP untuk membantu penangangan krisis COVID-19.
Di tengah riuhnya kompetisi model bisnis telemedicine, bagi Dino hal ini menjadi sesuatu yang positif dan membuka peluang baru. Dino yakin dengan bekal pengalaman bertahun-tahun, jaringan distribusi dan relasi dengan berbagai pemain di industri kesehatan dapat memperkuat positioning KlikDokter sebagai penyedia end-to-end telemedicine.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Pertamina Klaim Masih Negosiasi dengan SPBU Swasta soal Pembelian BBM
-
Bahlil: BBM Wajib Dicampur Etanol 10 Persen
-
Didesak Beli BBM Pertamina, BP-AKR: Yang Terpenting Kualitas
-
BPKH Buka Lowongan Kerja Asisten Manajer, Gajinya Capai Rp 10 Jutaan?
-
Menkeu Purbaya: Jangan Sampai, Saya Kasih Duit Malah Panik!
-
Purbaya Kasih Deadline Serap Anggaran MBG Oktober: Enggak Terpakai Saya Ambil Uangnya
-
BKPM Dorong Danantara Garap Proyek Carbon Capture and Storage
-
Mengenal Kalla Group: Warisan Ayah Jusuf Kalla yang Menjadi Raksasa Bisnis Keluarga dan Nasional
-
Uang Primer Tumbuh 18,6 Persen, Apa Penyebabnya?
-
IHSG Sempat Cetak Rekor Level Tertinggi 8.200, Ternyata Ini Sentimennya