Suara.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun depan sebesar Rp 8,5 triliun.
Target ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun ini yang sebesar Rp 7,75 triliun per hari.
"Target RNTH tahun ini Rp7,75 triliun, saat ini nilai transaksinya sudah mencapai Rp7,9 triliun per hari," ucap kata Direktur Utama BEI, Inarno Djayadi dalam konfrensi pers virtual, Selasa (27/10/2020).
Dia menyebutkan, BEI optimistis target rata-rata nilai transaksi harian tersebut bisa tercapai, lantaran kondisi perekonomian domestik dan bursa saham berada dalam tren membaik pada tahun depan.
Inarno menambahkan, target sebesar Rp 8,5 triliun tersebut memiliki total hari bursa di sepanjang 2021 sebanyak 421 hari.
Pada kesempatan yang sama, Direktur BEI, Hasan Fawzi mengatakan bahwa target nilai transaksi harian tersebut mempertimbangkan dua faktor utama yang diperkirakan bakal melanjutkan tren perbaikan, yakni pertumbuhan ekonomi dan jumlah investor ritel domestik.
Berdasarkan kajian BEI, kata Hasan, pertumbuhan ekonomi Indonesia berangsur-angsur semakin membaik, bahkan akan jauh lebih baik di 2021.
"Faktor lainnya adalah pertumbuhan jumlah investor ritel domestik. Kami meyakini tren pertumbuhannya akan terus berlanjut," tegas Hasan.
Sebelumnya pada acara Capital Market Summit & Expo 2020 di Jakarta (20/10/2020) Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hoesen menyebutkan bahwa jumlah investor per 25 September 2020 sebanyak 3,23 juta single investor identification (SID) atau meningkat 30 persen (y-o-y).
Baca Juga: Lesu Akibat Pandemi, BEI Hanya Targetkan 30 Pencatatan Efek Baru
Sementara itu, kata Direktur BEI, Laksono W Widodo, jumlah kepemilikan investor ritel di bursa saham domestik meningkat mencapai 12,3 persen, padahal di akhir 2019 hanya sebesar 10,6 persen dan pada 2015 sebesar 6,5 persen.
Sedangkan, lanjut Laksono, kepemilikan investor institusi domestik per September 2020 sebesar 39,6 persen, sedangkan investor institusi asing sebesar 48,1 persen atau menurun dibanding periode yang sama di 2019 sebesar 51,7 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Pengusaha Ungkap Ternyata Ada Industri yang Sulit Rekrut Tenaga Kerja RI
-
Harga Emas Turun Lagi: Galeri 24 dan UBS Kompak Melemah di Pegadaian
-
PANI Laporkan Proyek Ambisius Berkapasitas 104 Ribu Orang
-
Komisaris Utama PHE Lapor LHKPN, Harta Kekayaan Tembus Rp3,08 Triliun
-
BREN Jadi 'Largest Addition' di MSCI, Apa Artinya Bagi Investor Indonesia?
-
Sentimen Positif Pasar Modal Sejak Purbaya Jadi Menkeu: IHSG 6 Kali Cetak Rekor All Time High!
-
3 Rekomendasi Lokasi Rumah di Bogor untuk Kisaran Harga Mulai 400 Jutaan
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli