Suara.com - Usai tertekan selama 2 kuartal berturut-turut pada tahun 2020 ini, ekonomi Indonesia kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mulai menemukan titik balik pemulihan ekonomi.
Sri Mulyani mengatakan, sinyal pemulihan ekonomi yang mulai terlihat pada Q3-2020 patut disyukuri. Menurut Menkeu, hal tersebut merupakan hasil dari seluruh upaya yang dilakukan Pemerintah. Menkeu pun berharap tren pemulihan terus berlanjut hingga 2021.
“Akan terus bagus kalau kita jaga terus. Makanya yang disebut pembalikan, turning a round, itu adalah suatu fenomena yang tentu kita syukuri tapi ini tidak berarti masalah selesai,” kata Sri Mulyani ditulis Kamis (19/11/2020).
Menkeu menjelaskan bahwa titik balik pemulihan ekonomi juga tercermin dari pertumbuhan ekonomi sisi produksi. Sektor kontributor utama yang terdampak pandemi mampu untuk bangkit dan mengalami perbaikan yang positif.
“Bahkan tiga sektor yang positif growth even during Covid time, yaitu informasi dan komunikasi yang tumbuh 10 persen, jasa kesehatan yang bahkan melonjak 15 persen, tentu saja karena masalah Covid adalah bidang kesehatan, dan sektor pertanian yang tumbuh stabil di 2 persen,” jelasnya.
Menurut Menkeu, APBN menjadi instrumen utama untuk segera merespon dampak pandemi, mendukung pemulihan, serta menjaga reformasi ke depan. Pandemi Covid-19, lanjutnya, bukan satu-satunya masalah pondasi ekonomi Indonesia.
“Apakah kondisi Covid itu satu-satunya masalah? Tidak. Seperti saya sampaikan tadi, bahwa kondisi ekonomi Indonesia, pondasi kita masih menghadapi masalah struktural. Jadi meskipun sekarang sangat sibuk dan terfokus dengan Covid dan dampaknya, kita tetap harus melakukan reformasi,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga menyatakan bahwa APBN tidak seharusnya terus menerus menjadi instrumen yang paling depan dan paling besar untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi.
“Oleh karena itu, APBN 2021 temanya memang agak kontradiktif. Masih ekspansif, tapi kita mulai konsolidatif. Policy-policy yang sifatnya strategis tetap kita jaga," ungkap wanita kelahiran Lampung ini.
Baca Juga: Bantu Pulihkan Ekonomi Indonesia, Google Donasikan 11 Juta Dollar AS
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga menyampaikan optimisme cita-cita Indonesia menjadi negara maju tahun 2045 meski saat ini ada pandemi Covid-19. Menkeu berharap pandemi Covid-19 justru akan menjadi akselerator dari reformasi dan perekat gotong-royong.
“Kita perlu untuk terus berfokus kepada hal-hal yang fundamental yaitu yang berhubungan dengan human capital, kesehatan, pendidikan, kemudian skill masyarakat dan juga meningkatkan inovasi dan produktivitas termasuk memperbaiki easy of doing business Indonesia," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
Terkini
-
Prabowo Kirim 16 Nama Calon Anggota Dewan Energi Nasional ke DPR
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
BRI Peduli Luncurkan 'Perahu Literasi' Tolitoli Demi Pendidikan Inklusif di Pesisir
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
Stok BBM SPBU BP-AKR Normal Kembali Setelah Sebulan Kosong: Shell dan Vivo Menyusul?
-
Dari Lulusan SMA, Bisa Kuliah Gratis dan Umrah: PNM Apresiasi Garda Terdepan Pemberdayaan Masyarakat
-
3 Fakta Pertemuan Xi Jinping-Trump: China dan AS 'Mesra', Perang Dagang Berakhir Damai?
-
Pertamina Buka Posko di Jatim: Ini Tata Cara Klaim Biaya Perbaikan Mesin
-
Sidak SPBU di Jatim, Bahlil Tindak Tegas Pertamina, Jika Benar Distribusikan BBM Tak Layak Edar!
-
Pertalite Dikeluhkan di Jatim, Pertamina Investigas BBM yang Disuplai Terminal Tuban dan Surabaya