Suara.com - Direktur Utama Surge Hermansjah Haryono mengatakan, solusi digital yang memberikan nilai tambah sudah banyak diciptakan di Indonesia.
“Untuk solusi digital beserta upaya sosialisasinya, Surge memiliki ekosistem ini yang sudah berjalan. Dan untuk mengurangi kesenjangan akses internet berkualitas dan terjangkau, Surge dalam proses pengembangan jaringan dan akan selesai dalam waktu singkat,” kata Hermansjah ditulis Senin (30/11/2020).
Senada dengan Hermansjah, Direktur Bisnis Surge George Samuel mengatakan, Surge hadir di industri digital Indonesia dengan solusi untuk mendistribusikan internet kepada publik tanpa biaya di ekosistem digital Surge.
“Konsep bisnis Surge adalah mengkombinasikan free Wi-Fi dengan iklan. Surge memiliki jaringan internet yang dihasilkan dari infrastruktur jaringan telekomunikasi yang dibangun di Pulau Jawa, kemudian diintregrasikan dengan periklanan digital. Proses inilah yang membuat Surge masih bisa menghasilkan pendapatan dari iklan atas penggunaan jaringan free Wi-Fi oleh penggunanya,” jelas George.
Fokus utama Surge adalah digitalisasi lingkungan publik, dengan mengembangkan konsep offline-to-online aset media dan aplikasi smartphone yang didukung jaringan infrastruktur internet yang dijalankan secara terpadu dan mandiri.
Direktur Teknologi Surge, Ricky Ananda mengatakan, seiring dengan perkembangan teknologi, harga smartphone maupun komputer kini lebih terjangkau untuk masyarakat Indonesia.
Hal tersebut membuat penggunaan data internet meningkat secara eksponensial, terutama pada kondisi pandemik seperti sekarang ini.
“Ke depannya, untuk mengakses internet di jaringan free Wi-Fi milik Surge, harus menggunakan aplikasi Linipoin. Selain mengakses internet, Linipoin juga menawarkan beragam aktivitas seperti kuis, survei, gaming, dan beragam aktivitas lainnya. Untuk user yang dapat mengumpulkan poin. Dapat menukarkan poin tersebut dengan beragam hadiah di platform Linirewards,” ujar Ricky.
Sebagai upaya mendukung perekonomian nasional, Surge juga menyediakan aplikasi smartphone untuk transportasi massal, petani, dan marketplace yang bermanfaat bagi masyarakat di dalam ekosistem digital Surge.
Baca Juga: Masjid Dekat TPA Ini Punya Perpustakaan Digital dan Internet Gratis Loh !
“Untuk itu, Surge menyediakan sejumlah aplikasi yang tidak hanya sebagai media informasi, tetapi juga dapat membantu serta memfasilitasi masyarakat, salah satunya aplikasi “Sobattani” yang dapat mempermudah petani di pedesaan untuk meningkatkan pemasaran hasil panen,” jelas Ricky.
Ke depannya, Surge dapat menambah tingkat kesadaran publik atas layanan seperti aplikasi dan ketersediaan jaringan internet, dengan menggunakan aset media yang sudah tersebar di transportasi publik, pasar, warung, dan beragam lokasi lainnya.
Surge Go Public
Surge berencana segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, untuk memperkuat modal kerja melalui dana publik.
Dengan cara ini, Surge dapat meningkatkan kualitas layanan serta memperluas ekosistem digital Perusahaan agar memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama layanan publik seperti transportasi massal maupun para petani dan pedagang kecil.
Peluang bisnis yang jelas dan berorientasi bagi publik membuat Surge yakin publik akan mendukung penawaran umum perdana karena peluang bisnis Surge yang tidak semata berorientasi kapital.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?