Suara.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia tidak mempengaruhi minat masyarakat untuk melakukan investasinya di pasar modal. Keinian jumlahnya meningkat cukup signifikan.
Hal tersebut terlihat dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dimana jumlah investor di pasar modal hingga 23 Desember tumbuh 45,51 persen atau telah mencapai 3.615.019 single investor identification (SID) dibandingkan tahun sebelumnya.
Adapun komposisi terbesar ada pada investor reksa dana yang sebanyak 2.905.718 SID.
Yang lebih menarik lagi ternyata pertumbuhan investor pasar modal ini didominasi oleh kaum anak muda alias milenial.
"Jumlah investor semakin didominasi oleh investor milenial dengan total sebesar 73,83 persen investor berusia di bawah 30 tahun sampai dengan 40 tahun," kata Direktur Utama KSEI, Uriep Budhi Prasetyo, dalam konfrensi pers secara virtual di Jakarta, Rabu (23/12/2020).
Uriep merincikan, dari total investor sebanyak 3,6 juta SID tersebut, sebanyak 1.547.619 SID merupakan investor yang memiliki aset saham, investor reksa dana sebanyak 2.905.718 SID dan investor surat berharga negara (SBN) sebanyak 452.635 SID.
"Pembukaan rekening yang dilakukan investor sebesar 52,09 persen SID melalui selling agent fintech. Platform digital menjadi sarana yang banyak dimanfaatkan oleh investor," ucapnya.
Dia menyebutkan, per 30 November 2020, investor pasar modal didominasi oleh laki-laki yang mencapai 61,11 persen.
Dari sisi usia, sebesar 50,24 persen berumur di bawah 30 tahun, sedangkan dari sisi pekerjaan didominasi oleh pegawai swasta yang mencapai 44,09 persen.
Baca Juga: Dalam Sepekan Ini IHSG Melesat 2,80 Persen
"Sebesar 58,16 persen merupakan investor berpenghasilan sekitar Rp 10 juta-Rp 100 juta per tahun dan sebesar 72,12 persen berada di Pulau Jawa," kata Uriep.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri