Suara.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) optimis kinerja operasional dan keuangan dapat mengalami perbaikan secara signifikan pada tahun 2021, setelah kinerjanya terkoreksi di 2020 akibat pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 yang dimulai sejak awal tahun 2020 dan masih berlangsung sampai dengan saat ini telah membawa dampak yang sangat berat bagi perekonomian secara umum, termasuk sektor konstruksi.
Belanja infrastruktur Pemerintah yang menjadi katalis utama kinerja industri konstruksi mengalami pemotongan akibat realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19.
Tercatat belanja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2020 mengalami realokasi dengan total nilai mencapai lebih dari Rp 44 Triliun.
Realokasi anggaran infrastruktur menyebabkan mundurnya tender proyek baru yang seharusnya dilakukan pada awal tahun 2020.
Di sisi operasional, penerapan protokol kesehatan dan pembatasan kegiatan masyarakat menjadi kendala proses pengerjaan konstruksi yang normal dan efektif. Protokol kesehatan juga membuat beban operasional proyek membengkak.
Selain itu, pengadaan serta mobilitas dari sumber daya manusia dan material proyek juga terhambat oleh kebijakan karantina yang diberlakukan wilayah tertentu. Ditambah lagi harga material yang melonjak tinggi akibat terbatasnya pasokan.
Di tengah kondisi yang sangat menantang tersebut, Waskita dapat mencatatkan perolehan Nilai Kontrak Baru tahun 2020 sebesar Rp 27 Triliun. Pencapaian ini berada diatas target yang telah ditetapkan dan lebih tinggi dibandingkan para pesaingnya.
Tingkat kemenangan tender juga mengalami peningkatan menjadi 35,2%, membuktikan bahwa Waskita memiliki daya saing yang baik di industri konstruksi.
Baca Juga: Waskita Karya Ekspansi ke Pasar Konstruksi Luar Negeri
President Director Waskita, Destiawan Soewardjono mengatakan bahwa Waskita tetap mendapatkan kepercayaan yang besar dari para pemilik proyek.
“Pencapaian nilai kontrak baru ini akan menjadi katalis positif perbaikan kinerja Waskita,” kata Destiawan, Kamis (25/3/2021).
Berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru Waskita dari proyek infrastruktur konektivitas seperti jalan, jalan tol, dan jembatan adalah sebesar 43%, proyek EPC sebesar 27%, proyek Gedung sebesar 13%, proyek infrastruktur sumber daya air sebesar 8%, serta proyek dari anak usaha sebesar 9%.
Beberapa proyek besar yang diperoleh Waskita pada 2020 antara lain Proyek Tol Ciawi – Sukabumi seksi 3 dan 4 senilai Rp 3,3 Triliun, proyek konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro Batang Toru dengan nilai Rp 887 Miliar, Bendungan Jragung Paket 1 senilai Rp 733 Miliar, dan Jaringan Irigasi Rentang dengan nilai kontrak Rp 554 Miliar.
Meski mencatatkan kontrak baru yang memuaskan, Waskita menutup tahun 2020 dengan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 16,2 Triliun. Pandemi Covid-19 yang berlanjut sampai saat ini secara signifikan telah mempengaruhi kinerja Waskita. Turunnya pendapatan usaha juga menyebabkan Waskita mencatatkan kerugian bersih yang cukup signifikan.
Hal tersebut diakibatkan adanya perlambatan aktifitas operasional proyek selama pandemi, beban overhead dari proyek dan pabrik yang terus berjalan, serta tertundanya divestasi asset jalan tol ke tahun 2021 yang mengakibatkan beban bunga investasi jalan tol masih sangat tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Usai Ratas dengan Prabowo, Menkeu Purbaya: Ekonomi Akan Tumbuh Lebih Cepat
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
-
Saham Perbankan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot, OJK Minta Investor Tidak Panik
-
Rahasia Saldo DANA Kaget untuk Kamu, Klaim 3 Link Aktif Ini Sebelum Kehabisan
-
Gaji DPR Turun Drastis, Dasco: Beban Negara Berkurang, Legislator Bekerja Lebih Baik
-
Pelaksana Ketua LPS Segera Diumumkan, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Apa Itu Scalper? Strategi Andalan Yudo Sadewo Anak Menkeu di Dunia Kripto, Punya Kesan Negatif
-
Adu Aset Properti Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani, Keduanya Tersebar di Berbagai Kota
-
Apa Itu NJOP? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya
-
IHSG Merosot 1,78 Persen, Reshuffle Kabinet Bikin Investor Waspada