Faktor lain seperti Penundaan pembayaran beberapa proyek besar dan penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 – 73 secara penuh juga menjadi faktor penurunan kinerja keuangan Waskita.
Meskipun terdapat pelemahan margin keuntungan dari segmen konstruksi akibat faktor pandemi Covid-19, segmen bisnis utama Waskita itu tetap konsisten memberikan kontribusi laba bagi perusahaan.
Waskita juga dapat mempertahankan arus kas positif dari aktifitas operasi sebesar Rp 627 miliar. Hal ini didorong oleh penerimaan pembayaran dari proyek yang dikerjakan dengan skema progress payment serta pembayaran proyek turnkey seperti proyek tol Jakarta – Cikampek Elevated II senilai Rp 6 Triliun pada awal tahun 2020.
Destiawan mengatakan bahwa manajemen Waskita akan fokus pada pemulihan kinerja pasca pandemi.
“Waskita sebagai badan usaha terus berkomitmen untuk memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan,” jelas Destiawan.
“Sehingga di tahun ini kami akan fokus pada upaya-upaya dan strategi untuk memastikan turnaround kinerja operasional dan kinerja keuangan perusahaan,” lanjutnya.
Destiawan yakin bahwa program vaksinasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah akan memberikan dampak positif bagi aktifitas perekonomian di tahun 2021.
Destiawan pun menyebutkan bahwa Waskita sudah menyiapkan beberapa strategi utama untuk menyambut momentum tersebut.
Adapun strategi utama yang akan diterapkan oleh Waskita antara lain transformasi bisnis, restrukturisasi keuangan, serta divestasi saham jalan tol.
Baca Juga: Waskita Karya Ekspansi ke Pasar Konstruksi Luar Negeri
Pertama, Waskita akan melakukan transformasi bisnis secara komprehensif pada berbagai aspek termasuk pemasaran, operasional, investasi, dan keuangan.
Waskita berkomitmen menyeimbangkan portofolio kontrak baru dimana selama 5 tahun terakhir Waskita sangat bergantung pada proyek pengembangan bisnis atau investasi, yang pendanaannya diperoleh melalui utang dengan beban bunga komersial.
Kedepan, Waskita berupaya mendapatkan lebih banyak proyek yang berasal dari pasar eksternal seperti BUMN, Pemerintah, dan swasta termasuk luar negeri.
Proyek dari eksternal diharapkan akan jauh lebih baik secara arus kas didorong oleh skema pembayaran berbasis progress dan adanya down payment dari pemilik proyek.
Di tahun 2021, Waskita menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp 26 Triliun. 80% dari target tersebut terdiri dari proyek yang berasal dari pasar eksternal dan hanya 20% yang merupakan proyek investasi.
Destiawan memastikan bahwa Waskita tidak akan meninggalkan proyek investasi infrastruktur seperti jalan tol, akan tetapi porsinya akan sangat dibatasi dan Waskita akan mengincar porsi kepemilikan minoritas bersinergi dengan investor infrastruktur lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Diresmikan Prabowo, Jembatan Ini Habiskan 10 Ribu Ton Semen
-
Akhir Tahun jadi Berkah Buat Industri Logistik
-
IHSG Turun Dibayangi The Fed, Ini Analisis Rekomendasi Saham Trading Jumat 12 Desember
-
CPNS 2026 Diutamakan untuk Fresh Graduate, Menpan-RB Ungkap Alasannya
-
Ancam Rumahkan 16 Ribu Pegawai Bea Cukai, Purbaya Sebut Perintah dari 'Bos Atas'
-
SHIP Tambah 1 Armada VLGC Perluas Pasar Pelayaran Migas Internasional
-
Mentan Amran Pastikan Pemerintah Tangani Penuh Pemulihan Lahan Pertanian Puso Akibat Bencana
-
Strategi Asabri Hindari Fraud dalam Pengelolaan Dana Pensiun
-
Bisnis Properti di Negara Tetangga Tertekan, Fenomena Pajak Bisa Jadi Pelajaran
-
Manuver Purbaya Tarik Bea Keluar Emas, Ini Efeknya Versi Ekonom UI