Suara.com - UMKM merupakan tiang perekonomian sebuah negara. Secara nasional, UMKM menyerap 97 persen tenaga kerja. Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama satu tahun lebih memberi dampak bagi pelaku UMKM.
Bank Indonesia menyebut, sebanyak 87,5 persen UMKM terdampak pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 93,2 persen UMKM terdampak negatif di sisi penjualan.
Upaya penyelamatan UMKM dari pandemi Covid-19 pun dilakukan secara gotong royong. Mulai dari pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, lembaga jaminan kredit Indonesia (Jamkrindo), layanan dompet digital (OVO), hingga perusahaan ekspedisi.
Direktur Bisnis Penjaminan Jamkrindo, Suwarsito mengatakan, Jamkrindo sebagai perusahaan umum jaminan kredit Indonesia yang fokus pada penjaminan kredit UMKM di masa pandemi tetap memberi penjaminan kepada UMKM.
"Di masa pandemi, tetap ada penjaminan agar pelaku UMKM tetap bangkit bisa mengembangkan usaha kembali. Kami bantu akses ke sumber pembiayaan," kata Suwarsito dalam webinar Katadata #JagaUMKMIndonesia Bangkit di Tengah Pandemi dengan tema Gotong Royong Bantu UMKM, Kamis (5/8/2021).
Menurut Suwarsito, terdapat dua program penjaminan Jamkrindo kepada UMKM di masa pandemi. Pertama penjaminan program KUR dan kedua berupa penjaminan kredit modal kerja PEN (KMK PEN) UMKM.
Untuk penjaminan program KUR, posisi Juni 2021, Jamkrindo telah membantu 19,5 juta UMKM dengan penjaminan total plafon kredit Rp475 triliun. Sedangkan untuk KMK PEN yang diluncurkan pada Juli 2020, Jamkrindo telah menjaminkan 1 juta UMKM baik dengan pola konvensional maupun syariah dengan plafon yang dijaminkan Rp17,5 triliun.
Ia mengakui, pandemi berdampak pada permodalan UMKM. Namun, dengan program penjaminan KMK PEN diharapkan pelaku perbankan tidak ragu untuk menyalurkan kredit khusus UMKM karena pemerintah memberi jaminan KMK PEN.
Dengan demikian, pelaku usaha UMKM yang masih bisa mengembangkan terhadap prospek potensi bisnis akan mendapat sumber modal dari perbankan.
Baca Juga: Forum Warga Yogyakarta Minta Pemda DIY Beri Solusi Lain Soal Bansos Bagi Pengusaha Kecil
"Ini peran Jamkrindo untuk penjaminan KMK PEN. Dalam KMK PEN, plafon kredit mencapai Rp10 miliar dan jangka waktu kredit bisa sampai 3 tahun. Ada subsidi premi imbal jasa penjamin yang dibayarkan pemerintah, ada dukungan loss limit dari pemerintah," kata dia.
Sementara itu Direktur Pemasaran Sicepat Ekspres, Wiwin Dewi Herawati mengatakan, di masa pandemi Covid-19, Sicepat sebagai perusahaan ekspedisi telah merangkul dan membantu UMKM dalam program sahabat Sicepat.
"UMKM yang menggunakan jasa pengantaran jasa Sicepat sejumlah 3.800. Jumlah itu untuk UMKM yang tergabung dalam high value sahabat Sicepat. Namun untuk UMKM yang menggunakan Sicepat berjumlah lebih dari 3 juta," kata Wiwin.
Upaya lain Sicepat dalam membantu UMKM di masa wabah Covid-19 yaitu dengan pembinaan UMKM agar bisnis atau usaha yang mereka lakukan meningkat. Sicepat memberi program berupa dukungan promosi bagi produk yang dijual, seperti foto produk dan video. Selanjutnya Sicepat membantu operasional UMKM, contohnya paket dibantu packaging tersendiri secara gratis.
Menurut survei yang dilakukan Sicepat, grafik untuk jumlah UMKM yang bergabung dengan Sicepat meningkat 200 persen lebih year on year. Sedangkan dari sisi pendapatan dan volume, menyumbang 143 persen year on year.
"Jadi selama ini yang kami dengar dari mereka, apa yang kami lakukan adalah mereka terbantu. Itu sebabnya mereka setia menggunakan Sicepat. kami memang bantu bisnis UMKM di masa pandemi," ujar Wiwin.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
Terkini
-
Tarif Listrik Non-Subsidi dan Bersubsidi Dipastikan Tak Naik Sepanjang November 2025
-
Dihadang Biaya Tinggi & Brand Global, Bisnis Waralaba Hadapi Tantangan
-
Indonesia Nego Habis-habisan dengan AS! Target Tarif 0 Persen untuk Sawit, Kakao, Hingga Karet
-
Fluktuasi Ekonomi! CBDK Revisi Target Pra-Penjualan 2025 Jadi Rp508 Miliar
-
Volume Transaksi BEI Melejit ke Rp31 Triliun! Investor Asing Net Buy Rp1,13 T di Penutup Pekan
-
Malaysia Incar Bisnis Franchise di Indonesia
-
PGN Dorong Pariwisata Borobudur, Integrasikan CNG dan Panel Surya di Desa Wisata
-
OJK dan BI Makin Kompak Perkuat Keuangan Digital
-
Cimb Niaga Catat Laba Rp 6,7 Triliun, Perusahaan Bakal Hati-hati Kelola Aset
-
Inovasi Keuangan Berkelanjutan PNM Raih Apresiasi Berharga