Suara.com - Pasar China kembali beroperasi pada hari ini, Jumat (8/10/2021) setelah sempat tutup selama tujuh hari dengan hampir tidak ada pengetahuan baru tentang bagaimana regulator mengusulkan untuk menahan penularan dari masalah utang China Evergrande Group.
Evergrande menghadapi salah satu gagal bayar terbesar di negara itu karena bergulat dengan utang lebih dari 300 miliar dolar AS.
Evergrande pada bulan lalu melewatkan pembayaran dua tahap obligasi dolar. Kasus Evergrande ini telah memicu kekhawatiran tentang risiko penularan ke sektor properti di negara ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Bloomberg melaporkan pada Kamis (7/10/2021) bahwa beberapa pemegang obligasi dolar diundang oleh penasihat untuk pembicaraan pada Jumat untuk membahas strategi mereka.
Sekelompok pemegang obligasi sebelumnya memilih bank investasi Moelis & Co dan firma hukum Kirkland & Ellis sebagai penasihat tentang potensi restrukturisasi obligasi secara bertahap.
Regulator China hingga kinibelum membuat komentar apa pun secara khusus tentang Evergrande selama liburan seminggu mulai 1 Oktober.
Investor telah menunggu kabar dari perusahaan setelah meminta penghentian perdagangan sahamnya di Hong Kong pada Senin (4/10/2021) sambil menunggu pengumuman tentang transaksi besar.
Evergrande Property Services Group, perusahaan hasil spin-off yang tercatat tahun lalu, juga meminta penghentian dan mengatakan itu merujuk pada "kemungkinan penawaran umum untuk saham perusahaan."
Sementara penjualan aset untuk sesaat akan meredakan kekhawatiran seputar arus kas Evergrande, analis juga menganggap utang Evergrande dan beberapa perusahaan properti China lainnya terlalu besar untuk diselesaikan dengan cepat.
Baca Juga: Remake Drama China, Put Your Head on My Shoulder Thailand Hadirkan Cerita Seru!
Indeks utang imbal hasil tinggi China, yang didominasi oleh emiten pengembang, telah meluncur sepanjang minggu ini dan jatuh lebih dari 21 persen sejak Mei. Indeks bisa segera melihat spread terluas yang pernah ada.
Masalah sektor properti meningkat selama libur Golden Week. Dua agen properti Hong Kong mengatakan mereka menuntut Evergrande atas komisi yang belum dibayar, sementara obligasi dari perusahaan properti lain seperti Kaisa Group, Central China Real Estate dan Greenland terpukul oleh ketidakpastian.
Namun sentimen sedikit membaik pada Kamis (7/10/2021) dengan saham China yang diperdagangkan di AS Alibaba Group Holding dan Tencent Holdings masing-masing melonjak sekitar 8,0 persen karena kekhawatiran seputar hubungan perdagangan AS-China dan krisis utang Evergrande tampaknya mereda.
Berita Terkait
-
Prediksi China vs Vietnam: Head to Head, Susunan Pemain, Skors
-
Taiwan-China Sedang Panas, Sejumlah Senator Prancis Temui Presiden Tsai Ing Wen
-
Fosil Dinosaurus Berusia 125 Juta Ditemukan di China
-
Satu-satunya Wakil Asean Targetkan Poin Perdana di Kualifikasi Piala Dunia
-
Makin Tegang, China Disebut Bisa Menginvansi Taiwan Skala Penuh di 2025
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan