Suara.com - Proyek ambisius pemerintah dengan pembangunan bandara di sejumlah wilayah tidak langsung berbuah manis. Sejumlah bandara baru dilaporkan sepi penumpang.
Kabar terbaru, Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) jadi yang ke sekian bandara baru yang sepi penumpang meski belum lama diresmikan Presiden Joko Widodo, dampaknya keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) makin kesulitan.
Sebelum bandara YIA, Bandara JB Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah juga sangat sepi. Bahkan, maskapai penerbangan terakhir yang masih beroperasi terakhir dengan rute tersebut, Citilink memutuskan menutup rute.
Mengutip dari Solopos.com --jaringan SUara.com, sebelumnya Bandara Kertajati yang digadang-gadang sebagai bandaa andalan juga perlahan ditinggalkan karena akses yang terkendala.
Bandara YIA sendiri diresmikan pada 28 Agustus 2020 dikelola oleh PT Angkasa Pura I. Meski menghabiskan dana Rp12 triliun dalam pembangunannya, hingga kini bandara megah itu belum mencapai target jumlah penumpang. Jumlah penumpang yang terus menurun berdampak pada tekanan keuangan. Terlebih, menurut Direktur Utama Faik, saat ini manajemen masih berkewajiban membayar pinjaman sebelumnya yang digunakan untuk investasi pengembangan bandara.
Bandara tersebut dibiayai melalui skema penggunaan dana internal dan berbagai sumber lain seperti kredit sindikasi perbankan serta obligasi.
“Pandemi Covid-19 melanda pada saat Angkasa Pura I tengah dan telah melakukan pengembangan berbagai bandaranya yang berada dalam kondisi kekurangan kapasitas. Seperti Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo (YIA) yang menghabiskan biaya pembangunan hampir Rp12 triliun,” kata Faik, Minggu (5/12/2021).
Hal serupa disampaikan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo yang menyebut, utang mencapai Rp35 triliun dan rugi per bulan mencapai Rp200 miliar.
“AP I ini memang kondisinya berat, dengan utang Rp35 triliun dan rate loss [kerugian rata-rata] per bulan Rp200 miliar. Kalau tidak direstrukturisasi, setelah pandemi utangnya bisa mencapai Rp38 triliun,” kata Tiko dalam rapat dengan Komisi VI DPR pekan ini.
Baca Juga: Dilabeli Bandara Terbaik, YIA Masuk Daftar Bandara Baru yang Sepi Penumpang
Pandemi menyumbang faktor terbesar tekanan utang yang harus dihadapi oleh AP I. Biaya operasional tinggi tidak diimbangi dengan jumlah penumpang dan wabah yang belum usai.
“Seperti bandara baru Yogyakarta itu di Kulon Progo, itu sampai Rp12 triliun, dan begitu dibuka langsung kena pandemi,” paparnya.
Sebelumnya, pada saat peresmian, Presiden Jokowi mengatakan YIA merupakan bandar udara terbaik di Indonesia dengan pengerjaan dan desain interior yang bagus dan dikerjakan sangat cepat hanya selama 20 bulan.
Presiden Jokowi juga memaklumi kondisi bandara saat ini yang masih belum ramai karena dampak pandemi. Namun, dirinya yakin setelah vaksin tersedia, YIA akan menjadi bandara paling ramai.
Bandara YIA memiliki terminal penumpang seluas 219.000 meter persegi yang dapat melayani 20 juta penumpang per tahun dengan nilai investasinya Rp10,08 triliun.
Tag
Berita Terkait
-
Dalami Gangguan Perilaku Siskaeee, Polisi Lakukan Pemeriksaan Psikologi
-
Terungkap Alasan Siskaeee Kerap Umbar Video Seksi: Karena Passion
-
Viral Pesawat Super Air Jet Tujuan Bali Gagal Landing, Penumpang Ricuh
-
Terungkap! Siskaeee Sering Bikin Konten Porno Di Ruang Publik, Tak Cuma Di Bandara YIA
-
Dilabeli Bandara Terbaik, YIA Masuk Daftar Bandara Baru yang Sepi Penumpang
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi