Suara.com - Saat ini pemerintah, kalangan korporasi dan masyarakat tengah gencar mendigitalisasi proses-proses bisnisnya. Guna mendukung proses tersebut, banyak pihak berinisiatif untuk mengembangkan berbagai aplikasi digital.
Oleh karena tidak bersinergi satu sama lain, banyak aplikasi digital yang tidak saling terkoneksi. Akibatnya tercipta “pulau-pulau digital” (digital islands) di masyarakat.
Kondisi semacam ini tentu saja bertentangan dengan semangat digitalisasi yang bertujuan untuk membongkar silo-silo dan membuat masyarakat dengan mudah terkoneksi satu sama lain.
Adanya “pulau-pulau digital” semacam itu tentu merugikan pengembang aplikasi, karena pengguna layanannya menjadi terbatas. Selain itu masyarakat dan stakeholders lainnya juga dirugikan, karena tidak memperoleh manfaat yang optimal dari suatu aplikasi digital.
Hal semacam itu tentu tak boleh terjadi. Untuk meretas masalah tersebut, President University berkolaborasi dengan PT Jababeka & Co dan Fablab mengembangkan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema Implementasi Smart Ecosystem 4.0 melalui Jababeka Smart Township Super-App yang Berbasis Open Innovation.
Jababeka & Co. adalah anak usaha Grup Jababeka, sedangkan Fablab adalah sebuah institusi yang bergerak dalam ranah pelatihan SDM dan pengembangan usaha berbasis Industry 4.0.
Kegiatan tersebut mendapat bantuan pendanaan dari Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS, Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi untuk Tahun Anggaran 2021.
Dr. Adhi Setyo Santoso, ST, MBA (in Information Technology & Media) memaparkan konsep PKM-nya tersebut dalam sebuah seminar international tentang pengabdian masyarakat. Seminar ini diselenggarakan hybrid. Sebagian peserta dan pembicara hadir secara offline, sementara yang lainnya mengikutinya secara online.
Seluruh kegiatan PKM tersebut, termasuk seminar yang berlangsung secara hybrid, terselenggara berkat dukungan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Baca Juga: Mempertemukan Garis Sampah dan Garis Pariwisata di Satu Titik
Dalam seminar tersebut, jelas Adhi, ada dua keunggulan dalam pengembangan Jababeka Smart Township Super-App ini, yakni berbasis Smart Ecosystem 4.0 dan mengusung konsep Open Innovation.
“Smart Ecosystem adalah sebuah platform digital yang terbuka untuk bergabungnya berbagai aplikasi inovatif lainnya. Faktor kuncinya adalah aplikasi itu mesti terintegrasi dengan berbagai aplikasi lainnya yang ada di Jababeka Smart Township.” kata Adhi ditulis Jumat (24/12/2021).
Sebagian dari konsep Smart Ecosystem juga sudah diadopsi oleh beberapa daerah di Indonesia yang ingin mengembangkan layanan yang cerdas dan terintegrasi. Diantaranya, di Provinsi DKI Jakarta, Kota Bandung, Kota Makassar, Kota Surabaya, Kota Semarang, Kota Yogyakarta, dan Kota Denpasar.
Sementara, pengertian konsep Open Innovation adalah aplikasi-aplikasi yang mengisi Smart Ecosystem 4.0 tak hanya akan dikembangkan bersama-sama oleh PresUniv, Fablab dan Jababeka, tetapi juga melibatkan kalangan eksternal.
Jadi, tidak bersifat tertutup atau eksklusif, melainkan inklusif atau terbuka.
“Ide dasar dari konsep ini adalah pentingnya kolaborasi yang menjadi salah satu ciri khas dalam Industry 4.0 dan sejalan dengan konsep ekonomi gotong royong. Jadi, kalangan korporasi, organisasi dan individu pun bisa ikut berpartisipasi. Mereka boleh mengembangkan berbagai aplikasi baru, tetapi bisa juga menyempurnakan aplikasi-aplikasi yang sudah tersedia di ekosistem. Sebab hanya dengan cara seperti ini, aplikasi-aplikasi yang ada di Smart Ecosystem 4.0 akan lebih mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks, terus berkembang dan cepat berubah,” urai Adhi, menjelaskan konsepnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Bank Indonesia Salurkan Likuiditas Rp393 Triliun, Bank Asing Juga Kecipratan
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
Harga Emas Turun Lagi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Melemah, Antam 'Hilang' di Pegadaian
-
Tabungan Masyarakat Indonesia di Bank Mandiri Tembus Rp 1.884 Triliun
-
Pemutihan BI Checking Bagi KPR Rumah Subsidi, Kapan Direalisasikan?
-
BMRI Kuartal III: Kredit Korporasi Melesat, Kualitas Aset Solid, Dividen Menggoda
-
5 Fakta Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Benarkah Iuran Jadi Gratis?
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya