Suara.com - Kinerja PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan dua anak usahanya, yaitu PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) diprediksi terus bertumbuh di tahun 2022.
Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa memprediksi LPKR mampu menumbuhkan pendapatan menjadi Rp17,1 triliun dengan perolehan laba bersih Rp233 miliar pada tahun 2022 yang ditopang oleh penjualan apartemen dan rumah tapak.
Yasmin menyebutkan proyek di Lippo Karawaci akan menopang penjualan mayoritas properti LPKR dan selanjutnya adalah Lippo Cikarang. Per September 2021, proyek di Lippo Karawaci berkontribusi terhadap 56,8% penjualan LPKR, sedangkan di Lippo Cikarang berkontribusi 39,5%.
"Penjualan di Lippo Cikarang ditopang proyek apartemen di Orange County dan rumah tapak Waterfront Estates," kata Yasmin ditulis Rabu (29/12/2021).
Di sektor kesehatan, SILO berhasil meningkatkan kontribusi pendapatan non-Covid-19 menjadi 96% pada September 2021. SILO pun berkontribusi 54% dari total pendapatan LPKR per kuartal ketiga tahun 2021.
Ciptadana Sekuritas memprediksi SILO mencatatkan pendapatan Rp9,77 triliun dan laba Rp722 miliar pada tahun 2022, meningkat dari proyeksi pendapatan pada tahun 2021 yang sebesar Rp8,12 triliun dengan laba bersih Rp622 miliar.
Selain itu, RHB Sekuritas Indonesia juga memprediksi SILO berpotensi meraih pendapatan Rp8,74 triliun dan laba bersih Rp641 miliar di tahun 2022. Pertumbuhan kinerja SILO tentunya berdampak positif terhadap LPKR sebagai induk usaha.
CEO LPKR John Riady memandang optimistis sektor properti pada tahun 2022, setelah mengalami pemulihan signifikan pada tahun 2021, serta sektor kesehatan yang kian bertumbuh di Indonesia. Hal ini juga didukung oleh sejumlah insentif dari Pemerintah, suku bunga rendah, dan tingginya permintaan di segmen milenial.
“Bisa dibilang sektor properti selama pandemi justru dipilih menjadi sarana investasi yang fungsional oleh golongan milenial. Sektor properti masih sangat prospektif mengingat rasio kepemilikan rumah yang masih rendah di Indonesia. Di sisi lain, industri kesehatan juga merupakan mesin pertumbuhan bagi perekonomian nasional ke depan. Ke depan, masyarakat kian sadar tentang kesehatan dan pencegahan penyakit seiring imbas pandemi.” kata John.
Baca Juga: Industri Properti Diprediksi Tumbuh 15% pada Tahun 2022
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK