Suara.com - Komoditas industri porang dinilai memiliki potensi pengembangan yang besar. Presiden Joko Widodo mengatakan pentingnya pengembangan komoditas pertanian guna menggenjot roda perekonomian Indonesia melalui sektor tersebut. Hilirisasi dan industrialisasi produk pertanian diperlukan untuk seperti Porang.
Porang merupakan tanaman yang berpotensial untuk dikembangkan dalam industri, karena tanaman tersebut dapat diolah menjadi berbagai produk serta mudah ditanam di berbagai jenis lahan.
Melihat adanya peluang babak baru dalam industri porang, Ralali.com lakukan ekspansi bisnis dengan mengakuisisi brand FITMEE, produk mie instan pertama di Indonesia yang menggunakan umbi porang sebagai bahan dasar yang diolah menjadi mie shirataki, sehingga bebas kolesterol, rendah gula, dan tinggi akan serat.
Umumnya dikenal di Jepang, shirataki yang digunakan FITMEE merupakan hasil produk petani lokal di Jawa Timur.
“Selaras dengan fokus utama dari Ralali.com dalam empowerment UMKM Indonesia, akuisisi ini bertujuan untuk mendukung hasil produk petani lokal agar lebih dikenal luas hingga memasuki pasar digital. Melihat ekspor porang sangat diminati oleh Jepang, China, Taiwan, dan Korea, kini waktunya menggenjot budidaya porang di Indonesia. Harapan ke depannya, dengan akuisisi FITMEE ini Ralali.com dapat membantu pergerakkan roda perekonomian Indonesia lewat sektor industri pengolahan porang melalui fasilitas teknologi digital”, jelas Joseph Aditya selaku CEO & Founder dari Ralali.com ditulis Rabu (29/12/2021).
Berdiri sejak 2018 lalu, FITMEE diciptakan untuk penuhi kebutuhan gaya hidup sehat yang terus berkembang di Indonesia dan Asia Tenggara, khususnya dalam menghadapi era pandemi Covid-19. Mie ini dapat dijadikan sebagai pengganti makanan sehari-hari sebagai pilihan mie instan yang sehat. FITMEE hadir dengan inovasi kalori rendah dimana tujuh bungkus FITMEE setara dengan sebungkus mie instan regular.
FITMEE memiliki dua rasa yaitu Goreng Korea dan Soto dengan tambahan dua rasa baru yaitu Carbonara dan Ayam Bawang. Mie instan yang rendah kalori kini hadir di Ralali.com. Dapatkan potongan harga 37% dengan borong 24 pcs FITMEE rasa soto hanya 357.600 dari harga normal 552.000.
Dengan keunggulan bahan dasar umbi porang yang kaya akan serat dapat membuat Anda kenyang lebih lama. Kandungan karbohidrat dan lemak yang rendah, cocok untuk Anda yang sedang menjalani diet namun tetap ingin menikmati makanan yang lezat.
Baca Juga: UMKM Jatim Makin Sukses Ekspor Porang ke Pasar Asia hingga Eropa
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen