Suara.com - Harga emas dunia merosot lebih dari 1 persen pada perdagangan Selasa, karena dolar yang lebih kuat dan kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Mengutip CNBC, Rabu (20/4/2022) harga emas di pasar spot anjlok 1,3 persen menjadi USD1.953,19 per ounce. Sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup turun 1,4 persen menjadi USD1.959 per ounce.
Indeks Dolar (Indeks DXY) mencapai level tertinggi lebih dari dua tahun, membuat emas lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, didorong kenaikan imbal hasil US Treasury di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memperketat kebijakan moneternya.
Presiden Fed St Louis, James Bullard, Senin mengulangi kasusnya untuk menaikkan suku bunga menjadi 3,5 persen pada akhir tahun guna mengendalikan inflasi.
"Komentar hawkish dari pejabat Fed mendorong tingkat nominal dan suku bunga riil di Amerika, membebani emas," kata analis UBS, Giovanni Staunovo.
Namun, "inflasi yang tinggi dalam jangka pendek dan risiko geopolitik kemungkinan masih mendukung arus masuk ke produk emas dan kemungkinan menjaga perdagangan emas di sekitar level saat ini selama beberapa pekan mendatang," papar Staunovo.
Rusia meluncurkan serangan habis-habisan di Ukraina timur pada Selasa.
Tetapi, kendati emas dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama krisis politik dan ekonomi, serta kenaikan inflasi, suku bunga yang lebih tinggi diterjemahkan ke dalam peningkatan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
"Dalam jangka pendek, kita mungkin melihat beberapa penurunan emas. Mungkin akan jatuh hingga USD1.920," kata Phillip Streible, Chief Market Strategist Blue Line Futures di Chicago.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Makin Berkilau Imbas Konflik Rusia-Ukraina dan Inflasi
Dia menambahkan bahwa emas juga tertekan oleh imbal hasil riil yang berbalik positif untuk pertama kalinya dalam dua tahun.
Sementara itu, harga perak di pasar spot jatuh 2,4 persen menjadi USD25,21 per ounce dan platinum melorot 2,3 persen menjadi USD987,04. Paladium menyusut 2,1 persen menjadi USD2.388,57.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang
-
BRI Terus Berkomitmen Majukan UMKM Sebagai Pilar Ekonomi Nasional
-
Adakah Pinjaman Tanpa BI Checking? Jangan Mudah Tergiur, Cek Dulu Hal Penting Ini!
-
Youth Economic Summit 2025 : Indonesia Tangkap Peluang Pekerjaan Baru untuk Kurangi Penganggur
-
Youth Economic Summit 2025 Ungkap Strategi Prabowo Subianto Kurangi Kemiskinan di Indonesia
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Izin Sumur Rakyat Rampung Desember, Bahlil: Sekarang lagi Proses Verifikasi!
-
Youth Economic Summit 2025 'Paksa' Gen Z & Milenial Jadi Jantung Ekonomi Baru RI